SABUROmedia, SBB — Pembenahan infrastruktur Pariwisata Potensial di Kabupaten SBB , yakni spot wisata permandian Air Putri Waiyoho yang sudah menelan anggaran milyaran rupiah tidak dibarengi dengan Pemasukan kepada Pendapatan Asli Daerah.
Hal ini disampaikan OKP GPII SBB yang meminta Penjabat Bupati SBB segera mengevaluasi Kadis Pariwisata SBB.
Libur hari ke- 4 Perayaan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H / Tahun 2023, dimanfaatkan oleh Masyarakat dengan mengunjungi lokasi wisata yang ada di Kabupaten SBB, seperti spot wisata tempat permandian Air Putri Waiyoho, Putuanan Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat yang dibanjiri oleh para wisatawan dari Kabupaten SBB maupun Kota Ambon, pada Selasa, (25/4/2023).
Tentunya, dengan kunjungan wisatawan dari berbagai tempat di kabupaten SBB bahkan kota Ambon ini, berpotensi menghasilkan pemasukan bagi sektor Pariwisata Pemkab SBB, dalam bentuk PAD tetapi dalam realitanya tidak
Persoalan ini mendapat sorotan dari Pengurus Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) SBB.
Ketua GPII Kab SBB, Darto Albana dalam rilisnya kepada media ini, meminta Pemda Kabupaten SBB dan Dinas Pariwisata untuk bisa mencari solusi atau jalan keluar untuk dapat meraup pendapatan dari spot wisata permandian tersebut.
Pasalnya, selama ini retribusi yang berasal dari karcis masuk dari pengunjung, dengan perincian untuk pengendara sepeda motor Rp 5.000 untuk sepeda motor dan 25.000 untuk mobil masih dipungut oleh pemilik lahan.
Menurut Al Banna, dilain sisi, Dinas Pariwisata SBB sudah menggelontorkan anggaran Milyaran rupiah untuk membangun jalan akses masuk ke lokasi wisata tersebut, dan memugar sejumlah warung makan dan membenahi tampilan kolam permandian tersebut, tetapi hasilnya pemasukan dari retribusi tersebut masih dinikmati oleh Pemilik Lahan,
Menurut Al Banna, dari informasi yang didapatnya ada penandatanganan MOU dan Dinas Pariwisata SBB terkait sewa lahan selama 25 Tahun, dengan nilai Rp 2,5 Milyar.
Karena persoalan ini , GPII SBB meminta Penjabat Bupati SBB, Brigjen Andi Chandra As’ Aduddin., SE., MH, untuk segera mengevaluasi bawahannya, Kadis Pariwisata SBB, Johanis Soukotta yang kinerjanya buruk sehingga merugikan daerah ini, pintanya (SM-NKSBB)