Oleh : Ibnu R. Pattilouw., S.Hut., M.Si (Wakil Ketua Bidang Kehutanan & Lingkungan Hidup DPD AMPI Maluku, Kasubag Perencanaan Evaluasi & Pelaporan Dinas Kehutan Maluku)
SABUROmedia, Ambon – 22 April 2020 ini genap 50 tahun bumi merayakan hari terbaiknya ditengah pendemi virus corona. Setengah abad yang tenang buat bumi. Virus Corona memang memberikan dampak yang negatif tapi disisi lain juga ada sisi positifnya buat alam. Kadar polusi menurun, sekitar 4 miliar orang mengisolasi diri untuk memutus penularan virus Corona. Aktivitas manusiapun berkurang drastis dan menjadikan getaran planet bumi berkurang.
Dilansir dari Teheran Times, sejak awal 2020 banyak orang mengalami hal tak terduga untuk pertama kalinya secara berturut – turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan tahun 1990-an yaitu 30 tahun yang lalu.
Getaran bumi dibelahan dunia yang disebabkan oleh aktivitas manusia merosot sekitar sepertiga semenjak isolasi terkait covid-19 diberlakukan pemerintah. Dikutip detiknet dari CBS, periset yang memantau pergerakan bumi menyebut bahwa disetopnya sistim transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lannya berkolerasi dengan getaran bumi lebih rendah dari biasanya.
Menurut saya, menurunya pergerakan manusia dialam dan lingkungan luar secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara, udara dan gempa bumi. Secara tidak langsung virus Corona telah berpengaruh besar terhadap :
1. Lubang pada lapisan ozon secara alami telah menurun tajam selama 2 bulan terakhir;
2. Meningkatnya keanekaragaman hayati karena kiranya aktifitas manusia didaerah dan habit alami sejak pendemi virus Corona;
3. Industri pariwisata yang menurun tajam membuat aktivitas seperti berkemah dan berwisata dihabitat alam satwa liar berkurang drastis dan mengurangi kebakaran hutan.
Namun disisi lain ada dampak buruknya kita menghadapi peningkatan penyelundupan kayu oleh masyarakat lokal karena mendapat penghasilan akhir akhir ini jauh lebih sulit. Saya berharap kegiatan ini memberikan pelajaran untuk mengubah program pembangunan yang mendukung alam dan mencoba memahami hukum alam. Penelitian lingkungan dan kesehatan kami lebih penting. Tidak lupa juga perbaikan sistim pendidikan yang dikalah pentingnya sehingga pasca wabah virus Corona manusia bisa terlihat lebih bijaksana, lebih berpengetahuan dan bertanggungjawab. (SM)