SABUROmedia, Ambon – Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi Maluku mengimbau Dinas Perhubungan, aparat kemananan dan seluruh operator Speed boat lebih mengutamakan aspek keselamatan dalam pelayaran.
Hal ini disampaikan Ahmad Ilham Sipahutar., ST – Ketua Umum DPW BKPRMI Provinsi Maluku, dimana beliau meminta hal ini harus menjadi perhatian, dimana banyak kecelakaan Speed boat sebelumnya yang terjadi di perairan Maluku.
“ Hal ini tidak boleh terulang, mudik lebaran tidak boleh sampai mengorbankan nyawa, mari kita jaga sama – sama, “ ajaknya.
“ Kita minta tanpa terkecuali, cek semua kondisi speed boat, kelengkapannya termasuk perlengkapan keselamatan seperti jaket pelampung, tonasi muatan, kondisi mesin, lampu dan kondisi kesehatan motoris,” ungkapnya pada SM, Jum’at (28/03/2025).
“ Hal ini berpengaruh terhadap keselamatan dan kelancaran pelayaran, ini hal dasar jadi kita tidak boleh abai,” sambungnya.
Sering terjadi, dan menjadi tantangan aparat kemanan beserta stakeholder terkait, untuk pengetatan arus mudik jalur laut, yakni kapasitas penumpang speed boat yang melebihi batas maksimum.
Ia mengakui bahwa itu merupakan ulah motoris, yang ingin mendapatkan penumpang lebih banyak, tanpa memperhatikan faktor keselamatan para penumpang yang ada.
” Untuk itu, harus dilakukan pengawasan yang ketat, jika terkait keselamatan tidak boleh kompromi, terkait kapasitas penumpang juga harus diawasi, tetapi juga pos – pos antisipasi SAR khususnya di laut sudah harus dipetakan sebagai langkah ikhtiar penyelamatan yang cepat jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan,” pintanya.
Hal ini sejalan dengan arahan Menhub agar seluruh stakeholder pelayaran kompak dan komitmen dalam menjaga keselamatan pelayaran (zero accident).
Untuk itu, diharapkan Dishub memastikan para stakeholder pelayaran untuk melakukan perencanaan secara lebih sistematis dan pengawasan secara sungguh-sungguh agar tidak ada kecelakaan transportasi (zero accident), tambahnya.
Kita berharap agar seluruh pihak memiliki kesadaran, dan meningkatkan kewaspadaan bersama tentang budaya keselamatan bagi para regulator, operator, dan masyarakat pengguna jasa transportasi perairan, khususnya di Perairan Pulau Seram, Buru dan Maluku Tenggara ini, sehingga dapat menekan angka kecelakaan pelayaran, tutup Ilham, yang juga alumni Fakultas Teknik Unpatti ini. (SM)