SABUROmedia, SBT — Sejumlah jenis Telur Ayam yang merupakan bahan pangan masyarakat di Daerah Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengalami kelocatan naik dan turun harga, akibat Pemerintah Daerah (Pemda) tidak menetu dalam menunjukan sikap sebagai fungsi pengawasan SDM pada daerah setempat.
Hal tersebut disampaikan pemilik Toko Niar Bapak Arsun yang terletak di Jln. Wailoa Besar/ Lemumir Kecamatan Bula SBT itu menjelaskan, naiknya harga telur ayam jelang Hari Raya Idul Adha ini mengalami penurunan harga hingga naik harga akibat penada telur ayam di SBT kehabisan stok, menunggu tranfer masuk di Daerah dari Provinsi Maluku/Ambon menunggu hingga minggu hampir Bulanan.
Pemilik Toko Niat ini mengaku, Telur Ayam yang dijual itu terdapat beberapa jenis yaitu, Telur Ayam Kampung, telur ayam beras dan telur Bebek.”Jelas Pemilik Toko Niar pada Jurnalis media ini, Minggu (09/06/2024)
” Ya, semakin banyak telur semakin minat pelanggan untuk membeli dan semakin hari harganya semakin naik ”.
Arsun saat ditanya Wartawan media ini menjelaskan, kenaikan harga telur itu tergantung dari batas atau kehabisan stok telur di Tokonya.
” Batas naiknya dikisaran berapa Hari dan Minggu bahkan Bulanan. Jika telur pada Toko kami hampir habis maka harganya itu akan lebih dominan naik, tetapi tidak terlalu berlebihan dari harga awal yang biasanya. ” jelas Arsun
Dia juga mengatakan, harga Telur di Tokonya bergantung dari Toko yang berada di Provinsi Maluku Ambon, Jika stoknya habis maka dari Ambon yang akan menyalurkan secepatnya ke Cabang Tokonya di Bula itu.
” Ini bergantung dari dari Toko saya itu, dari Ambon. Jika stok Telur saya kehabisan dan sudah ada yang dikirim dari toko saya di Ambon sudah masuk, berarti harganya distabilkan seperti semula.” ucapanya
Selain itu Dia mengaku, ini adalah momentum Lebaran Idul Adha yang warga SBT tunggu-tunggu, dengan adanya Hajat Masyarakat beragama Islam sudah tentu sibuk untuk belanja bahan Pangan untuk keperluan Dapur, apalagi Ibu-ibu Rumah Tangga.
” Maka itu dekat-dekat Lebaran baginya, itu masuk diharga yang akan melonjak naik saat kebanyakan warga mampir untuk belanja Telur di Toko Saya, takutnya saya itu stok habis. Itu yang saya takutkan. ” ujarnya
Saat Pemilik Toko Niar ini, ditanya wartawan harga berapa bapak menjual telurnya itu, Pak ?
Dia menjawab untuk diketahui harga telur di tokonya dijual dengan harga Rp. 400.000 (Enpat Ratus) ribu per ikat dan satu rak itu harganya Rp. 80.000 (Delapan Puluh) sampai 90. 000 (Sembilan Puluh)
Dia juga mengatakan, telur yang dijualnya itu per butir juga bisa,diketahui saya wartawan media ini bertanya tetang telur dijual per butir RP. 3.000. (tiga Ribu) per butir atau bua.
” Iya Satu butir/bua Rp3.000, kalau ayam kampung dan toko kami juga menjual telur ayam kampung per butir juga dengan harga perbutir Rp, 5.000 satu buah.
Dikatakanya, sama juga seperti harga yang dijual warga di Kios atau Pedagang Pasar Baru di Bula itu.
” Iya, sama dengan harga yang mereka jual, di setiap masyarakat atau pembeli. ” Jawabannya pada wartawan media SM ini.
Selain itu Narti Lapisudin, Penjual Telur Ayam Beras di Pasar Baru Desa Waillola Kecamatan Bula Kabupaten SBT mengungkapkan semakin banyak telur maka semakin naik pula harganya. Hal tersebut tergantung dari Toko yang Dia percaya sebagai langganan pembeli Telur tersebut.
Telur yang dijual ke masyarakat itu dengan jumlah harga sebesar Rp. 400.000 (Empat Ratis) per ikat.
” Itu toko yang lain, kalau saya ini sumber penadanya dari Toko Cina yang terletak di Jalan Penempatan Masjid Raya Bula itu.
” Kalau kemarin yang masuk beli telur itu terakhir di Toko Niar dengan harga telur yang dijual ke saya itu seratus ribu, tiga ratus ribu dan turun dibawa dua puluh ribu rupiah. Setelah itu saya jual dengan harga 2 butir RP. 5.000 (Lima Ribuh) dan per rak dengan harga Rp. 70. 000 (Tuju Puluh Ribu) satu rak.
Selain telur ayam beras, ada telur ayam kampung juga yang dijual ke masyarat dengan harga Rpn 5.000 (Lima Ribuh) per butir. 5.000 satu butir, yang Ini ebih maha dari ayam beras. Tutup Narti pada Jurnalis media ini . (SM-*GriezSBT)