SABUROmedia, Bursel — Jambore Pecinta Alam Maluku (J –PAM) ke- XXV yang berlangsung di Bumi Perkemahan Tanjung Merpati, Desa Waefusi Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan secara resmi ditutup pada jumat (18/08/2023).

Ketua Panitia J-PAM ke- XXV tahun 2023 Muamar Borut, lewat Media SM pada minggu, (20/082023), menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksanya kegiatan J- PAM ke- XXV di Kabupaten Buru Selatan.

“Beta selaku Ketua Panitia J-PAM ke- XXV tahun  2023 mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan support atas terlaksananya kegiatan J- PAM ke- XXV di Kabupaten Buru Selatan,” ucap Borut.

Ia juga menyampaikan selamat kepada Komunitas Pecinta Alam (KPA) Salam Katulistiwa Tual yang terpilih sebagai tuan rumah J-PAM yang ke XXVI di tahun 2024 lewat musyawarah dalam Rapat Umum Pecinta Alam Maluku (RUPAM).

Dari Rupam tersebut, ada beberapa isu lingkungan yang diangkat dan menjadi masalah serius yang terjadi di Pulau Buru, terkhususnya di Kebupaten Buru Selatan (Bursel), dan ada beberapa poin yang disuarakan.

Diantaranya, Penebangan hutan yang dilakukan PD Pancakarya, pengunaan bahan kimia berbahaya dalam pengelolaan emas di Gunung Botak, serta menangkap mafia-mafia yang terlibat dalam pengelolaan bak rendaman dan tong yang mengunakan bahan kimia berbahaya di seputaran daerah Kecamatan Waelata. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *