SABUROmedia, Bursel – Gerakan Koalisi Hijau Hitam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea Bersama Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) mendatangi Gedung Kantor Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Kamis (02/07/2020).
Para pendemo ini datang menyampaikan beberapa permasalahan yang mereka suarakan terkait Penggunaan Anggaran dalam menanggulangi wabah virus corona (Covid 19) di Bursel.
Pendemo mengatakan berawal dari anggaran yang tidak ada transparansi dan publikasi maka berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi di Pemkab Bursel karena penggunaan anggaran tidak transparan dan di awasi dengan baik.
Pemerintah daerah juga Harus mempublikasikan penggunaan anggaran untuk penanganan Covid 19 sehingga masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pengawasan penggunaan anggaran. sebab menurut dugaan kami penggunaan anggaran penanganan Covid 19 di kabupaten Bursel belum di optimalkan dengan Baik.
“ Karena sesuai dengan kenyataan di lapangan masih ada masyarakat yang mengeluh terkait bantuan baik dari desa, kabupaten Maupun bantuan sosial lainnya,”ujar Korlap M. Tan Karate.
Lanjutnya Kami yang tergabung dalam Gerakan ini hadir dengan beberapa Poin tuntutan dengan Basis data dan analisis yang jelas, berikut ini keterangan pernyataan sikap pendemo.
1. Meminta DPRD Bursel Agar lebih serius mengawasi kinerja PEMDA BURSEL secara keseluruhan.
2. Menolak Usulan Pemda Bursel terkait rencana Pemotongan Gaji PTT/Honor.
3. meminta kepada pemda bursel agar segerah merealisasikan bantuan mahasiswa yang tidak mereta agar terkesan tidak diskriminatif.
4. Mendesak pemda bursel menghapus biaya rapidt test, setidaknya menjelaskan peruntukan dari hasil biaya rapidt tes
tersebut, sebab anggaran Covid 19 dikaji terlalu menumpuk dan tak tau kemana.
5. Meminta Kepada BUPATI BURU SELATAN Agar Segerah Memanggil kepala Dinas PMD untuk Mengevaluasi seluruh kinerja Kepala-kepala Desa terkait anggaran penanganan wabah virus corona (Covid 19). (SM)