Oleh :
Nanang Mubarok

SABUROmedia – Tulisan ini disusun sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi generasi muda ditengah derasnya arus globalisasidan infiltrasi pemikiran asing yang berpotensimerusak nilai-nilai keIslamandan kebangsaan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauhdari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

1. PENDAHULUAN
Dalam era digital dan globalisasisaat ini, umat Islam tidak hanya dihadapkan pada perang fisik, tetapi juga perang pemikiran(Ghazwul Fikri). Perang ini jauh lebihhalus, masif, dan mengancam eksistensi identitas keIslamankhususnya pada generasimuda. Mereka menjadi target utama karena berada dalam fase pencarian jati diri yang rentan terhadap pengaruh luar.
Yuks, renungkan beberapa Pesan Cinta dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berikut. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ابدَِرُوا بِلَأاعْماالِ فِتا.نًا كاقِطاعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا اويُسُِْ ى كاافِرًا أاوْ يُسُِْ ى مُؤْمِنًا وايُصْبِحُ كاافِرًا يابِيعُ دِيناهُ بِعاارضٍ مِنا الدُّنْ.ياا

“Bersegeralahmelakukan amalan sholihsebelum datang zaman penuh fitnah(musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaituseseorang padawaktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore haridalam keadaankafir. Ada pulayang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjualagamanyakarenasedikit dari keuntungandunia” (HR. Muslim no. 118).

Dari Abu Sa’id al-Khudriradhiyallahu‘anhu, beliau berkata, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“لاتا.تّبِعُنّ سانانا الّذِينا مِنْ قا.بْلِكُمْ. شِبْاًْ بِشِ بٍْْ، واذِاراعاً بِذِاراعٍ . حاتّاّ لاوْ داخالُوا فِِ جُحْرِ ضابا لاتّ.با.عْتُمُوهُمْ”
قُ.لْانا: ايَ ارسُو ال الّلِّ آلْيا.هُودُ اوالنّ اصاارىا؟ اقا ال “فامانْ؟[.” رواه البخارى ومسلم[
“Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orangsebelum kalian sejengkal demisejengkal dansehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum yahudi dan nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Bukhari dan Musim)

2. PENGERTIAN GHAZWUL FIKRI
Ghazwul fikri berasaldari kata ghazw dan al-fikr, yang secara harfiahdapat diartikan “Perang Pemikiran”. Maksudnya ialah serangan sistematis atau upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh Allahuntuk meracuni pola pikir, nilaidan keyakinan umat Islam melalui berbagai media seperti pendidikan, hiburan, budaya, dan teknologi, agar jauh dari Islamnya, lalu akhirnya membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya,
Perang pemikiran atau ghazwul Fikri adalahcara laindari musuh-musuh Allah untuk menghadapi umat Islam khususnya dalam merusak sendi-sendi Islam bahkan keseluruhan. Berbeda dengan perang fisik, Ghazwul Fikridilakukansecara terselubung dan tanpa kekerasan, namun efeknya sangat berbahaya karena dapat melumpuhkan semangat keIslaman dan menjauhkan umat dariajaran Islam. Perang pemikiran lebih ‘mudah’, hemat waktu dan biaya bahkan lebih efektif dariperang fisik yang banyak menguras tenaga juga biaya yang tidak sedikit.
Dalam kajian geopolitikinternasional, ghazwulfikridapat dikategorikan dengan proxi war dan perang asimetris.

3. ASH-SHIRAA’ BAINAL HAQ WAL BAATHIL, PERTENTANGAN ABADI
Sejarah Ghazwul Fikri sudahada setua umur manusia, makhluk yang pertama kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam AS.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kalian kepada Adam’, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. Allâh berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Iblis pun menjawab, ‘Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allâh berfirman, ‘Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sudah sepantasnya tidak menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’ Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allâh berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ [Al-A’râf/7:11-15]

المَُْ صِ اراطاكا الْمُسْتاقِيما﴿١٦﴾ثَُّ التَِيا.نَّ.هُمْ مِنْ بايِْ أايْدِيهِمْ وامِنْ خالْفِهِمْ واعانْ

قاا ال فابِماا أاغْوايْ.تانِ الأاقْ.عُدانَّ

اتدَُِ أاكْثا.ارهُمْ شااكِرِينا

أايْاُانِمِِْ اوعانْ اشاَائِلِهِمْ Dۖ واال

Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS al-Baqarah
[2]: 120;
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, bahkan berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukainya benci.” ( At-Taubah: 32; ash-Shaf : 8 )
“…Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah sia-sia amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (Al-Baqarah: 217)
Dari ayat-ayat di atas kita mengetahui bahwa kita tidak akan pernah berhenti melawan musuh-musuh Allah dalam membela agama kita, Islam. Termasuk adanya Ghazwulfikri yaitu perang pemikiran yang digencarkan oleh musuh-musuh Allah seperti setan, jin, iblis, bahkan manusia itu sendiri.

4. KENAPA GHAZWUL FIKRI
Alasan mereka melakukan Ghazwul Fikri(perang pemikiran) karena beberapa hal,
a. Sulitnya mengalahkan umat Islam secara militer.
b. Karena biayanya lebih rendah,
c. Karena lebih mudah dilakukan berkat bantuan kaki tangan mereka dari kalangan umat Islam sendiri,
d. Hasilnya lebih memuaskan karena melanggengkan penjajahan terhadap dunia Islam.

5. SASARAN, TAGET, TUJUAN
Ada cara dan tahapan yang mereka tuju dalam melakukanghazwul fikri,
a. Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalanaqidah dalam jiwa kaum musliminterhadap agamanya hingga pemurtadan.

b. Tasywih, yaitu pengaburan. Caranya dengan penggambaran buruk tentang Islam untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam. Mereka menumbuhkan Islamphobia baik pada kalangan (umat) Islam maupun kalangan non-Islam dan Memecah belah persatuan umat Islam.
c. Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan atau talbis antara pemikiran dan budaya Islam dengan pemikiran dan budaya Jahiliyyah. Mereka menciptakan liberalisme, sekulerisme, pluralisme, materialisme, hedonismeatau utilitarianisme.
d. Taghrib, atau westernisasi (pembaratan), yaitu mendorong kaum muslimin untuk menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan, gaya hidupdan apa saja yang datang dari Barat.

Kesemuanya itu bertujuan antara lain:
a. Ifsad al-Akhlak, Perusakan akhlak dan moral kaum muslimin (QS. [61]:8, [9]: 32).
b. Tahzhim al-Fikrah, penghancuran pemikiran (QS. An-Nisa’ [4]: 60).
c. Idzabah al-Syakhsiyyah, melunturkan atau melarutkan kepribadian(QS. [68]: 6, An-Nisa’ [4]: 89).
d. Al-Riddah, penumbangan aqidah.
e. Al-wala lil kafirin, loyalitas kepada kaum kafir (QS. Al-Maidah [5]: 51) dalam rangka melanggengkan kolonialisme baru di tengah-tengah dunia Islam.

Inilah sebagian kecil dari Ghazwul Fikri (perang pemikiran), namunmasih banyak lagi tujuan-tujuan, maksud-maksud, rencana-rencana busuk yang mereka kerjakan dan juga yang belum mereka kerjakan. Kita sebagai umat harus selalu waspada dan menambah pemahaman dan juga Tsaqofah kita agar kita dapat menangkal dan melawan perang pemikiran yang dilancarkan mereka. Keep Ghirah wa istiqomah.

6. SARANA-SARANA
Ghazwul fikri dilakukan dengan berbagai cara dan memanfaatkan berbagaisaluran baik elektronik maupun cetak untuk menyebarkan berbagaisarana-sarana yang dikenal dengan istilah 5 S dan 4 F. Yakni: School, Sport, Song, Sinema, Sex; serta Foundation, Fashion, Food, Fun

7. BENTUK DAN STRATEGI GHAZWUL FIKRI
Beberapa bentuk Ghazwul Fikri antara lain:
a. Penyebaran ideologi liberalisme dan sekularisme
b. Normalisasi budaya hedonisme dan permisivisme moral
c. Konten digital yang merusak akidah dan adab
d. Pelecehan simbol-simbol Islam secara halus melalui media dan film
Strategi ini sering kali dibungkus dalam kemasan menarik dan modern, sehingga tanpa disadari telah memengaruhi cara berpikir generasimuda muslim.

8. DAMPAK GHAZWUL FIKRI TERHADAP GENERASI MUDA
Dampak Ghazwul Fikri terhadapgenerasi muda sangat nyata, seperti:
a. Dekadensi moral dan akhlak
b. Krisis identitas sebagai muslim
c. Menurunnya minat terhadap kajian Islam
d. Kecanduan terhadap budaya asing yang tidak Islami
Fenomena ini menjadialarm bahaya bagi masa depan umat Islam.

9. URGENSI PEMBINAAN GENERASI MUDA
واال تا.قْفُ اما لايْسا لاكا بِه ,ٖ عِلْ م اِنَّ السَّمْعا اوالْباصاار اوالْ افُؤادا كُلُّ اُوٰلۤ’ىِٕكا كاا ان عانْهُ امسْ.´وُْلً ٣٦۝
“Dan janganlah kamu mengikutiapa yang kamu tidak mempunyaipengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra: 36)
Ayat ini menekankan pentingnya menggunakanakal dan ilmudalam menyikapi informasi yang datang, agar tidak terjerumus dalam perang pemikiran yang menyesatkan.
Pembinaan generasi muda menjadi darurat karena merekalahpewaris peradaban Islam. Tanpa pembinaan yang kokoh, generasi muda akan kehilangan arahdan menjadi korban arus pemikiran sesat. Pembinaanharus dilakukan sejak dinidan melibatkan peran keluarga, lembaga pendidikan, masjid, dan masyarakat secara luas.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
النَّاسُ ما اعادِنُكاما اعادِنِ الذَّهابِ اوالْفِضَّةِ خِايارُهُمْ فِِ الْاْاهِلِيَّةِ خِايارُهُمْ فِِ اْلِإسْلاامِ إِذاا فا.قُهُوا اوالْأارْاواحُ جُنُود
مُاُنَّداة فاماا تا.عااارفا مِنْ.هاا ائْ.تا.لافا واماا تا.نااكا ار مِنْ.هاا اخْتا.لافا
“Manusia ibarat barang tambang berharga seperti tambang emas dan perak. Orang yang mulia pada masa jahiliyah, akan menjadiorang yang mulia juga dalam Islam apabila ia berilmu. Ruhibarat pasukanyang dikumpulkan, ia akan bersatu jika serasi danakan berselisih jika tidak serasi”. [HR Muslim].
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )إنما الناسكالإبل المائة ل تكاد تدَ فيها راحلة( متفق عليه.
“Dari Abdullah bin‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallaahu‘alaihi
wa sallam bersabda: “Sesungguhnya manusia seperti unta sebanyak seratus, hampir-

hampir tidaklah engkau dapatkan diantara unta-unta tersebut, seekor pun yang layak untuk ditunggangi” (Muttafaqun‘alaih).
Hadits tersebut juga mengandung petunjuk Syar’i yang bermanfa’at,
a. Perintah untuk melakukan kaderisasi atau pembinaan untuk mempersiapkan orang-orang pilihan dan kader-kader unggul.
b. Berusahalah untuk Memilih Orang yang Terbaik, namun Jika Tidak Mendapatkannya, Maka Pilihlah yang Mendekati Terbaik dan Bersabarlah.

10. STRATEGI PEMBINAAN GEN MUDA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Islam memiliki sistem pembinaan generasimuda yang komprehensif, antara lain:
a. Penanaman aqidah yang kuat sejak dini
b. Pembiasaan ibadah dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
c. Penguatan literasi Islam melalui halaqah, mentoring, dan kajian
d. Pemanfaatan media sosial untuk dakwah yang kreatif dan relevan
e. Menjadikan Rasulullah SAW dan sahabat sebagai role model
Pembinaan ini harus dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan karakter Gen Z dan Milenial, seperti melalui konten visual, komunitas hijrah, dan dakwah kreatif.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
جااهِدُوا المشْرِكِيا بِاِمْواالِكُمْ واأانْ.فُسِكُمْ واأالْسِناتِكُمْ
Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasa`i, dishahihkan olehal-Albani dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghirno. 5401.

11. PENUTUP
Ghazwul Fikri adalahancaman nyata yang membutuhkan respons serius dari seluruh elemen umat. Generasi muda adalah aset umat Islam yang harus dibentengi dengan pemahaman Islam yang benar. Oleh karena itu, pembinaanyang sistematis, terstruktur, dan relevan menjadi kebutuhan mendesak demi menyelamatkan masa depan Islam.

*** Penulis adalah Ketua Umum DPP BKPRMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *