SABUROmedia, SBB — Pentingnya mengembangkan keberagaman dan inovasi pangan lokal di Maluku menjadi makanan yang menjadi konsumsi masyarakat setiap hari diantara dominasi beras, maka dua figur anak daerah menyatakan pandangannya.
Camat Elpaputih, Godlief Eugene Corputty saat di kontak media ini lewat WhatsApnya, pada Rabu,(11/9/2024), mengungkapkan bahwa, tujuan timnya mengikuti lomba cipta menu B2SA tingkat kabupaten SBB, pekan lalu adalah, bukan hanya untuk sekedar meraih juara, tetapi hal yang utama adalah bagaimana memotivasi Masyarakat untuk dapat mengelola pangan lokal yang berlimpah di Alam.
” kadang- kadang kita membiarkan begitu saja, misalnya keladi petatas atau pisang yang bisa diolah sebagai sumber energi atau gizi” ungkap Corputty.
Menurut Pria yang pernah menjadi ketua Anak Seram.Bersatu ini, salah satu penyebab pangan lokal diabaikan adalah budaya Masyarakat ataupun anak anak yang lebih suka makanan instan padahal kecendrungan itu bisa menjadi pemicu stunting.
Corputty mengungkapkan, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan kalsium yang sangat penting bagi tubuh itu, didapat dari makanan yang berlimpah yang ada di alam, , hanya yang menjadi tantangan adalah cara mengolahnya, yang membutuhkan inovasi.
Karena itu, Kita perlu mendatangkan seorang trainer untuk memberikan inovasi dan motivasi, sehingga trainer tersebut dapat bekerja sama dengan Masyarakat maupun ibu- ibu PKK di Desa maupun Kecamatan, dengan demikian maka Mereka dapat terdorong dan termotivasi untuk berkreasi menciptakan menu – menu yang berkualitas, meskipun menu itu sederhana, tetapi menarik.
“Misalnya kemarin kita di Kairatu juara satu itu, kita tampil dengan buah- buahan yang pernah diolah orang, yaitu buah kutikata yang diolah menjadi selai dan sirup, serta untuk makanan kita olah Ikan Tuna sebagai salah satu sumber protein terbaik” cetusnya.
Sementara penjabat Walakone, Roy Silaya mengungkapkan, untuk program pengembangan pangan lokal, pihaknya sudah mengusulkan lewat Musyawarah Desa yang tujuannya adalah agar stok pangan tetap terjaga dan dilain sisi juga untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Desa bersama Tim Penggerak PKK menggelar lomba kebun dasa wisma yang hasil dari lomba tersebut sangat baik karena ada nilai pertambahan ekonomi bagi keluarga.
Terkait kemenangannya di lomba cipta menu B2SA tahun ini, Silaya menguraikan, TP-PKK Desa Walakone menampilkan kue cake dari keladi dan kue yang berbahan dasar pisang, selain itu juga ada sup kelor dan minuman yang bahannya dari sirsak, serta bahan makanan dari ikan tongkol sehingga vitaminnya juga terjaga dan nilai gizinya sudah ditakar. (SM-NKSBB)