SABUROmedia, Ambon — Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Discapil) Kota Ambon Merespon Baik Kegiatan Nikah Massal Yang Di Lakukan Oleh PKK Kota Ambon, Pada Gedung Xaverius Tertanggal (07/12/2023) Jam 15.00 Wit.

 

Dalam Keterangannya Kepada Wartawan Di Gedung Xaverius  Dalam Kegiatan Nikah Massal Yang Di Lakukan Terdapat Beberapa Pasangan Suami-Istri Yang Telah Menikah Gereja Puluhan Tahun Dan Hari Ini Baru Melaksanakan Nikah Secara Hukum Negara.

 

Kami bersyukur bahwa dengan kegiatan ini yang merupakan inisiasi dari Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon, untuk melaksanakan kegiatan nikah massal ini dan merupakan program juga dari bagian Kesra.

 

Jadi Dukcapil hanya membantu melaksanakan pencatatan perkawinan.

 

Kendala yang kami hadapi memang banyak, sehingga Saya katakan bahwa kami dari Dukcapil bersyukur luar biasa kepada Tuhan, karena kami punya pengumpulan data ini selama 3 bulan lebih.

 

Karena masyarakat mau ikut, tapi untuk melengkapi data itu susah, kami harus ikut-ikut. Staf kami itu sampai harus ikut di gereja sampai ke rumah mereka. Dan puji Tuhan hari ini bisa 92 pasangan yang ikut dalam nikah massal ini. 23 agama Katolik dan 69 agama Protestan.

 

92 pasangan ini tersebar pada 5 Kecamatan yang ada di Kota Ambon.

 

Menyinggung terkait pasangan yang belum nikah capil lagi, kami juga harus kerja sama dengan TP PKK bahkan juga dari Gereja supaya kami bisa tahu. Biasanya di Gereja itu, bisa diketahui melalui hasil kunjungan majelis ke jemaat-jemaat, karena disitu ketahuan ada pasangan yang sudah bertahun – tahun hidup bersama tapi belum menikah secara agama maupun hukum.

 

Dari hasil itu kami bisa, mungkin gereja buat program nikah massal dan kami selalu Dukcapil menyambut baik itu.

 

Kami punya koordinasi baik, malah kami memberikan kemudahan – kemudahan. Kalau kekurangan surat, misalnya tidak ada akte kelahiran, kami berikan apa untuk melengkapi misalnya seperti itu. Sehingga jangan karena tidak ada dokumen itu lalu menjadi penghambat, penghalang bagi mereka untuk maju melakukan pencatatan perkawinan.

 

Saya yakin sunggu di Kota Ambon masih banyak pasangan juga yang sudah tinggal seatap tapi belum terakomodir.

 

Kegiatan ini kami Dukcapil Jemput bola, khusus untuk kami hanya melakukan pencatatan perkawinan bagi Kristen Protestan dan Katolik.

 

Karena itu kita melakukan kerjasama dengan pihak gereja.

 

Kemarin banyak dari gereja juga sudah buat nikah massal, jadi ketika kami mau buat mereka katakan bahwa sudah melakukan hal tersebut.

 

Untuk tahun depan saya belum bisa menjamin bahwa hal ini bisa dilakukan lagi atau tidak karena kami punya anggaran itu banyak dialokasikan untuk pelaksanaan pemilu, mungkin tahun 2025 baru kita upayakan untuk kegiatan seperti ini kami lakukan.

 

Karena mereka yang ikut dalam program ini merupakan masyarakat yang ekonominya bisa dikatain rendah.

 

Tapi mereka punya sukacita untuk mengikuti program tersebut, mereka juga sangat bangga ketika Penjabat Walikota hadir, karena tidak semua orang bisa menikah dan dihadiri oleh Penjabat Walikota,  itu hal yang luar biasa.

 

Harapan saya, dengan kegiatan ini semoga masyarakat Kota Ambon yang sudah hidup bersama tetapi belum melakukan pencatatan perkawinan secara resmi sah oleh pemerintah mari sama-sama datang ke kantor Dukcapil lalu kami catatkan perkawinannya.

 

Jangan pikir biaya, karena wujud kehadiran pemerintah ini untuk membantu mewujudkan seluruh kebutuhan administrasi kependudukan masyarakat Kota Ambon terkhusus akte nikah.

 

Kalau tidak ada akte nikah, bagaimana anak-anak bisa mempunyai akte kelahiran, bagaimana anak mau sekolah dan datanya tidak lengkap, semuanya akan terhambat. Sehingga hal ini memang harus didorong. (SM-MSA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *