SABUROmedia, Ambon — Luar biasa ! Itulah kalimat pertama yang diungkapkan Meri Pays, salah seorang petugas pembersih jalan, usai pelaksanaan Lomba Gerak Jalan Indah (LGJI) Amboina 2023.

Dimana wanita ini harus membersihkan sisa sampah yang ditinggalkan oleh para penonton yang menyaksikan kegiatan satu tahunan tersebut.

Beralatkan seikat lidi dari tulang enau ditangannya, wanita dengan kisaran usia 50 tahunan ini, dengan piawai memainkan gerakan tangannya mengumpul dan membersihkan sisa-sisa jejak ketidaksadaran manusia, tentang akan artinya keindahan dan kebersihan.

Ujung sapu yang menyatu dengan hitamnya jalan raya, disertai bunyi yang memecahkan heningnya malam, ini bukan pekerjaan mudah, karena jalur ini bukan semeter dua meter yang mudah dibersihkan seorang diri.

“Rumput (sampah) ini Luar biasa, hampir tar (tak) bisa dan tak mampu untuk diangkat, tapi tetap Katong (kami) angkat saja, kalau seng (tidak) diangkat nanti pengawas yang dapat Tagor (tegur), ungkap Meri pays, ibu penyapu jalan kepada Saburomedia, Sabtu (02/09/2023).

Dingin malam yang menusuk kulit disertai keringat yang mengalir basahi wajah dan tubuh, wanita paruh baya ini seakan tak peduli dengan keadaan yang ia alami, keteguhan hati mencerminkan tangung jawab dari mahalnya kepercayaan yang diberikan kepadanya demi citra Ambon yang lebih baik di mata publik.

Dimulai dari depan Gedung Gereja Maranatha dan berakhir di depan Kantor Polda Batu Meja, sepanjang jalan itulah wanita ini melakukan tugasnya setiap hari.

“Jam 10 pagi tadi Beta (saya) karja, dan sebenarnya pekerjaan ini selesai jam 5 sore untuk waktu pulang, tapi mengingat kegiatan baris di hari ini, jadi Beta tunggu sampe lomba baris selesai baru lanjut lagi dengan menyapu,” tutur Pays.

Terlihat di beberapa titik di pusat Kota Ambon yang merupakan jalur perlombaan, tanpa disadari kini telah berubah fungsi menjadi tempat sampah dadakan dari para penikmat lomba baris indah, seperti halnya di Jln. A.Y. Patty, Jln. Pattimura, bahkan di seputaran ikon kota ini, yakni di depan monumen gong perdamaian dunia Kota Ambon pun tak luput dari ketidaksadarannya para penonton, dan tanpa disadari meninggalkan pilu bagi para petugas kebersihan jalan. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *