SABUROmedia, Ambon – Majelis Taklim Sultra Kota Ambon laksanakan Peringatan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW 1444H/2022M di Dusun Bandari Desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon, Sabtu (22/10/2022).
Hadir Ibu Rostina – Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Ahmad Ilham Sipahutar – Ketua Umum DPW BKPRMI Maluku, La Udin – Kepala Dusun Bandari Desa Rumah Tiga, Imam, Takmir, RT/RW beserta MT Se-Bukit Barisan dan tamu undangan lainnya ikut memeriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini.
Pada masa pemerintahan Sultan Dayanu Ihsanuddin (1629 M), ditetapkan bahwa peringatan Maulid dilakukan pada dini hari tanggal 12 Rabi’ul Awal dengan dipimpin langsung oleh Sultan beserta para perangkat Masjid Keraton Butuni, dimana awalnya hanya dilaksanakan secara sederhana.
Ritual yang dilakukan oleh keluarga Keraton Butuni sejak tengah malam tersebut dinamakan ‘Goraana Oputa’ atau munajat Sang Sultan. Ritual ini menggambarkan suatu bentuk permohonan Sultan kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan dalam menjalankan ajaran Rasulullah.
Ritual peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini merupakan perwujudan kecintaan umat Muslim pada sosok Sang Pembawa petunjuk. Proses akulturasi dengan unsur budaya lokal di masing-masing daerah telah menciptakan warna tersendiri dalam prosesi perayaan maulid di berbagai tempat. Salah satu daerah yang memiliki ritual peringatan maulid yang amat khas adalah di Buton, Sulawesi Tenggara dan warganya yang tersebar, khususnya di Maluku.
Kegiatan yang dimulai sekitar Pukul 11.00 WIT ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Alqur’an, laporan Ketua Panitia, sambutan Ketua MT Sultra, Pembina, Kepala Dusun, dilanjutkan dengan Hikmah oleh Ustadz KUA Teluk Ambon, Pembacaan Maulid Syaroful Anam dan acara makan – makan bersama.
Ketua Panitia, Rahim Ngangun., S.Hi dalam laporan panitia, menyampaikan kerja – kerja panitia, juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terlaksananya kegiatan saat ini.
Di tempat yang sama, Pembina MT Sultra Kota Ambon Nely Pary Kamsurya menghimbau kepada jamaah yang hadir untuk menjadikan acara ini sebagai ajang silaturahmi serta selalu menjaga kondusif dalam bermasyarakat walupun dalam menghadapi keadaan – keadaan yang saat ini terjadi, ” tuturnya
Neli Pary Kamsurya, yang juga akademisi IAIN Ambon ini berharap MT Sultra Kota Ambon mampu menjadi perekat antar MT yang berasal dari keturunan Sultra yang ada di Kota Ambon, khususnya dikawasan Bukit Barisan ini, harapnya.
Menurutnya, warga Kota Ambon asal Sultra sudah 7 hingga 9 keturunan menetap didaerah ini, termasuk MT Sultra harus mampu menunjukan jati diri dan eksitensinya kedepan untuk membantu Kota Ambon bahkan Maluku, dengan potensi sumber daya yang kita miliki hari ini, sudah seharusnya kita sejajar kedepan dengan semua kalangan, khususanya dikalangan antar MT yang ada didaerah ini, tegasnya.
Melalui kesempatan ini juga, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rostina, Aleg DPRD Maluku dari Fraksi PKS yang telah menjadi Pembina MT, dan mengajak warga untuk ikut mendoakan beliau terkait langkah – langkah beliau kedepan, ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dusun Bandari Desa Rumah Tiga, Bapak La Udin yang juga hadir, mengajak semua yang hadir untuk menjadikan ajang ini sebagai ajang silaturahim antar warga masyarakat maupun antar para jamaah yang hadir hari ini, dan tentunya menjadi ruang silaturahmi bagi siapa saja, tutupnya dalam mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, Ustadz Milhan Rehalat, Penyuluh Agama Islam KUA Kec Teluk Ambon dalam tausiyahnya menitipkan nasihat Imam Ghazali bagi penghuni surga, khususnya Pemimpin dan Calon Pemimpin kedepan, baik Pemerintahan, Ulama dan Politik.

“ Menurut Imam Ghazali, Ketika seorang yang mendoakan seorang pemimpin, sama dengan mendoakan orang banyak, “ ucapnya.
“ Melalui peringatan Maulid ini, mari kita gunakan sebagai pandangan maghfirah, pandangan pengampunan, “ ajaknya bagi semua jama’ah yang hadir.
Beliau melanjutkan, Mari Kita semua menjadi orang penyambung silaturahmi, jadilah seperti kulkas yang mendinginkan, bukan kompor yang selalu menjadi provokator atau pemanas, mari kita ajarkan anak – anak serta diri kita sendiri dengan adab Rasulullah SAW, sambungnya.
“ Melalui Maulid Nabi Muhammad SAW, Ayo kita contohi sifat Rasulullah SAW, yaitu Siddiq artinya benar. Artinya, setiap perkataan yang diucapkan oleh rasul sifatnya benar, baik benar dalam menyampaikan wahyu yang bersumber dari Allah SWT maupun benar dalam perkataan-perkataan yang berhubungan dengan persoalan keduniaan, sambungnya. Amanah, Sifat wajib bagi para rasul selanjutnya adalah amanah yang artinya dapat dipercaya. Tablig sebagai sifat wajib bagi para rasul memiliki makna menyampaikan wahyu. Fatanah, Sifat wajib bagi para rasul yang terakhir adalah fatanah yang berarti cerdas, pandai, dan bijaksana, tutup alumni IAIN Ambon ini mengakhiri Tausiyahnya. (SM)