SABUROmedia, Jakarta — Gubernur Provinsi Maluku, Drs H Murad Ismail menghadiri Penandatangan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam rangka meningkatkan sinergitas dan kolaborasi bisnis perbankan antara kedua Pemerintah melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB).

Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) ini dilaksanakan di Balaikota DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan., SE., MPP., Ph.D, Selasa (27/9/22).

Penandatangan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy dengan Direktur Utama Bank Maluku Malut, Syahrisal Imbar, yang disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah  Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan, Dian Ediana Rae, Plt. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan, Bambang Widjanarko, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 1 DKI Jakarta & Banten, Roberto Akyuwen, Kepala OJK Kantor Regional 6 Sulawesi Maluku Papua, Darwisman, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Maluku, Roni Nazra, Ketua A beserta seluruh pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jajaran Direksi Bank DKI dan BUMD DKI Jakarta, Pj. Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy, Ketua TGPP Maluku, Hadi Basalamah serta jajaran Komisaris dan Direksi Bank Maluku-Malut.

Gubernur DKI Jakarta sendiri sangat mengapresiasi penandatangan MoU ini, beliau berharap segera action untuk dapat ditindaklanjuti segera, bukan hanya sekedar di atas kertas saja agar segera dapat dirasakan masyarakat secepatnya, harap beliau.

 

“ Kita sudah punya track recordnya, teman-teman sudah mendengar kerja sama itu. Kebutuhan beras, ikan, pasokan daging, telur, di mana kerja sama antar daerah itu dilakukan. Melihat kehadiran langsung Pak Gubernur Maluku disini, beliau berharap ini menjadi awal yang baik bagi Jakarta – Maluku kedepan ,” ungkap Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini.

Gubernur Maluku, H Murad Ismail dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Komisaris, Direksi dan jajaran Bank DKI, atas dukungan dan upaya yang telah dilakukan untuk mendorong terlaksananya penandatanganan MoU ini, yang juga merupakan langkah awal bagi upaya kedua belah pihak untuk memperkuat sinergitas demi pengembangan bisnis, tak hanya di lingkup regional DKI, Maluku dan Maluku Utara, tetapi juga lingkup nasional nantinya.

“ Bank DKI begitu luar biasa bisa bantu kerja sama dengan Bank Maluku Malut, untuk bagaimana mungkin ada hasil-hasil dari Maluku yang tidak terkelola dengan baik oleh kami. Kebetulan Pak Anies ini setiap bulan mensubsidi ikan, beras dan lain-lain kepada masyarakatnya,” kata Murad, yang juga mantan Dankor Brimob Mabes Polri ini.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  Nomor 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 Tentang  Konsolidasi Bank Umum Mengatur Bahwa  Semua Bank Milik Pemerintah Daerah Wajib Memenuhi Modal Inti Minimum sebesar Rp 3 Trilyun sampai dengan 31 Desember 2024 mendatang.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK Bambang Widjanarko mengatakan, kerja sama yang dijajaki oleh kedua BPD ini merupakan langkah strategis yang harus dilakukan konsolidasi perbankan.

 

“ Kami mendukung penuh konsolidasi perbankan, seperti dilihat setelah pandemi ini kan behavior (perilaku) kita terhadap perbankan berbeda, yang dulunya fisik (tatap muka) sekarang digital,” kata Bambang.

“ Kami juga akan mengawal agar nantinya kerja sama tetap sehat, dan bisa menumbuhkan ekonomi, serta perdagangan antar provinsi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengungkapkan, kerjasama ini merupakan sebuah

kehormatan bagi Bank DKI yang dipercaya untuk sinergi dan kolaborasi bersama Bank Maluku- Malut untuk mewujudkan KUB dalam upaya mendukung implementasi Peraturan OJK No.12/2020 mengenai konsolidasi Bank Umum dan tentunya untuk menjawab tantangan ketidakpastian ekonomi global, perubahan ekspektasi stakeholders terkait dengan produk dan layanan perbankan, kebutuhan peningkatan inklusi keuangan dan tentunya untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk melakukan business matching antar daerah, khususnya industri pangan (pertanian, peternakan,perikanan dsbnya), tambang (nikel), gas dan Sumber Daya Alam lainnya.

“ Selama Tahun 2021, Bank DKI telah menerima Penghargaan sebanyak 23 penghargaan dan di Tahun 2022 ini sudah menerima sebanyak 19 penghargaan, diantaranya 15 Best Banks in Indonesia dari Forbes Indonesia ” tutup Fidri. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *