SABUROmedia, Malteng — Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gotong Royong Masohi sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Kabupaten Maluku Tengah mulai berbenah diri, ditengah tuntutan regulasi dan tantangan era kompetisi global saat ini.
Kampus yang mempunyai visi “ Menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul dalam Bidang Pendidikan di Maluku Tahun 2026” ini, dari waktu ke waktu terus meningkatkan mutu pendidikannya terutama dalam kompetisi lokal di bumi Pamahanunusa.
Usaha yang terus dilakukan ini membuahkan hasil, dimana berdasarkan Hasil seleksi Penerima Bantuan Dana Wirausaha melalui LLDIKTI Wilayah XII, mahasiswa STKIP Gotong Royong Masohi Program Studi Pendidikan Biologi lolos sebanyak 2 buah proposal, yaitu proposal pembuatan produk inovatif dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Maluku Tengah.
Ketua STKIP Gotong Royong Masohi, Ibu Kalasum Selehulano., S.Pd.I., M.Pd menyampaikan bersyukur di Tahun 2022 STKIP mendapat dua produk dari dua kelompok yang memang sangat baik dan manfaatnya besar bagi masyarakat, dimana hal ini hasil dari program bantuan dari LLDIKTI Wilayah XII Maluku-Maluku Utara, ujarnya.
Proposal pertama, terkait Produk inovasi yaitu “ Cookies Bidurica (Biji Durian Ikan Cakalang) ”. Biskuit Fortifikasi Tepung Biji Durian dan Ikan Cakalang Sebagai Pangan Alternatif Sumber Nutrisi Penunda Lapar ini disampaikan oleh Dewi Saputri Nganggun sebagai Ketua Kelompok, dibantu 4 orang anggota yakni Sitti Rahmatia Nurlette, Anarsyin Masahelupical, Kurnia Wati Tehurua, dan Armi Tamamala, serta dibantu Dosen Pembimbing Centhya Victorin Maitimu, SP, M.Si.
Sedangkan Proposal Keduanya, Produk inovasi yaitu, “ POC-FORTRICHOMAL” Pupuk Organik Cair Formulasi Trichoderma Sp dengan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) sebagai Agen Penyubur Tanaman ini disampaikan Andriana Hakapaa sebagai Ketua Kelompok, dengan 3 orang anggota yakni Julianus Lerkat, Sahnur Nanuayo, Bela Ayu Aloatuan, dibantu Dosen Pembimbing STKIP.
“ POC-Fortrichomal merupakan pupuk alternatif pengganti pupuk anorganik yang terbuat ekstrak daun gamal yang tersedia di alam, yang jika diformulasikan dengan jamur Trichoderma sp akan menghasilkan pupuk organik cair dengan unsur hara tinggi sebagai agen penyubur tanaman, “ ungkap Centhya Victorin Maitimu.
“ Sedangkan Judul Proposal pertama ini kita angkat karena melihat potensi biji buah durian yang sering dianggap tidak bermanfaat, banyak masyarakat di wilayah Maluku, khususnya di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur, menganggap biji durian sebagai sampah karena masyarakat hanya mengkomsumsi daging buah durian, “ jelas Maitimu, yang aktif membimbing Kelompok ini.
Inovasi Mahasiswa STKIP ini juga diapresiasi oleh Ketua Komisi II DPRD Kab Maluku Tengah, Hasan Alkatiri, dimana beliau juga ikut menyemangati agar mahasiswa untuk terus berinovasi sehingga bisa menciptakan produk-produk unggul dan mampu bermanfaat bagi masyarakat luas, serta bisa bersaing di pasar UMKM khususnya di Pasar – Pasar Kabupaten Maluku Tengah kedepannya, harap beliau.
“ Kami Pimpinan Komisi II mendukung sepenuhnya, semoga produk “ Cookies Bidurica “ ataupun bahan biji durian-ikan cakalang dan POC-Forthicomal Pupuk Organik Cair Formulasi Jamur Trichoderma Sp dengan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) Sebagai Agen Penyubur Tanaman, insya Allah nanti kami gandeng Pemerintah bersama UMKM yang akan ikut membantu memasarkannya, ungkap Alkatiri, Aleg Fraksi Partai Golkar DPRD Malteng yang juga Ketua PC NU Kab Maluku Tengah ini.
Semantara itu, secara terpisah Disperindag Kabupaten Maluku Tengah juga ikut mengapresiasi Produk Inovasi Mahasiswa STKIP Gotong Royong ini.
“ ini paling bagus dan kami sangat bangga dengan adik-adik mahasiswa karena telah membuat produk inovasi baru dari bahan naku yang ada disekitar kita ”, pungkas salah satu pegawai Disperindag Maluku Tengah. (SM)