SABUROmedia, Ambon – Dalam Kunjungan Kerjanya (Kunker) di Maluku Pimpinan Komite II DPD RI, Dr. Ir. Abdullah Puteh, M.Si menyempatkan bertemu dengan sejumlah pengurus HIPKA provinsi Maluku, KAHMI provinsi Maluku dan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon di Wailela cafe and resort, kemarin.

Pertemuan yang berlangsung singkat itu dikemas dalam acara silaturahmi dengan “Silaturahmi & Strategi Menjemput Peluang Usaha Ditengah Pandemic. Dr. Ir. Abdullah Puteh, M.Si yang juga  menjabat sebagai ketua umum BPP HIPKA ini banyak mendapat masukan dari sejumlah pengurus yang hadir.

Seperti Ketua Umum HMI Cabang Ambon, Burhanudin Rumbouw ia menyampaikan bahwa kehadiran Dr. Ir. Abdullah Puteh, M.Si, sebagai salah satu tokoh nasional dan kedatangan di kota ambon membawah energi baru bagi kader Hmi Cabang Ambon dalam bingkai persaudaraan antara Kanda dan dinda.

Semoga dengan pertemuan ini kata Rumbouw menjadi bahan evaluasi dan membawah dampak positif bagi kader Hmi Cabang Ambon dalam merspon gejolak kebangsaan dan keumatan di tengah-tengah pendemi covid 19 di Maluku dan lebih terkhusus di kota ambon dalam konteks kewirausahaan demi menciptakan kader-kader yang progresif dan mandiri di dunia usaha.

Menyambut masukan para kader mantan gubernur Aceh ini  menyampaikan bawah selaku senior di HMI dan juga sebagai ketua umum BPP Hipka yang notabennya lebih fokus pada dunia usaha, bagiman mengembalikan perekonomian rakyat indonesia di tengah-tengah pendemi covid 19, seyogyanya kader Hmi harus bangkit dari ketertinggalan, kader Hmi harus kembali kepada titah perjuangan sebagai kader umat dan kader bangsa demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.

“ Salah satu solusi untuk membatu pemerintah untuk memerangi kemiskinan adalah kader Hmi harus pandai mengelola koperasi baik dalam sektor pertanian mau pun dalam sektor perikanan,”pintanya.

Diakhir penyampainnya ia berharap semoga pertemuan ini bukan hanya sekedar diskusi semata, melainkan  harus ada realisasi dalam bentuk program ke masyarakat ekonomi lemah, karena provinsi maluku yang kaya akan sumberdaya alam jika tidak di topang dengan semangat anak muda dan tidak didukung dengan sumberdaya manusia yang matang, maka generasi muda di Maluku akan menjadi penonton di negeri sendiri.(SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *