SABUROmedia, Ambon – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak khususnya di Kota Tual yang akan digelar pada 2023 mendatang dimungkinkan semakin semarak dengan munculnya beberapa nama yang sudah tidak asing lagi di publik Kota Tual tentunya.
Beberapa nama yang dimaksud tersebut mewakili profesi atau bidang keahlian masing-masing. Dua di antara yang paling dominan ditengarai datang dari kalangan politisi dan birokrat.
Hal ini menandai potensi terulangnya kembali pilihan terhadap pasangan kandidat pemimpin daerah Kota Tual yang berasal dari dua kalangan tersebut jika dibandingkan dengan pilihan masyarakat kepada yang berlatar belakang sebagai akademisi, pengusaha, dan lain-lain.
Alasan tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Sekretaris jenderal GMP (Garda Muda Palapa), Romadan Reubun, SH., saat dihubungi melalui sambungan telfon siang tadi (16/09/20).
Menurut Reubun, segmentasi pilihan masyarakat pada perhelatan pilkada Kota Tual pada 2023 besok cenderung masih menampilkan dua kalangan ini. Pertama, sebab masih minimnya tokoh akademisi atau kalangan pengusaha yang mau bertarung sebagai kandidat cawalkot atau cawawalkot. Kedua, anggapan umum masyarakat yang membentuk persepsi publik itu sendiri bahwa kalangan politisi dan birokrat yang masih menjadi standar pilihan bagi masyarakat untuk jabatan publik tersebut.
“Visi misi pembangunan Kota Tual ke depan sudah mesti ditakar dari keterlibatan, tidak hanya didominasi oleh kalangan politisi atau birokrat, tapi dibutuhkan sinergitas kerja-kerja profesional dari kalangan akademisi juga pengusaha,” papar Reubun.
Ia lantas mengemukakan, bahwa meskipun demikian, Kota Tual justru tidak defisit kader pemimpin di masa depan, terutama dari kalangan politisi dan birokrat.
Beberapa nama yang ia sebutkan seperti: Bahrawi Raharusun, Taufik Hamud, Jimal Kabalmay, Sulaiman Letsoin, Hasyim Rahayaan, Rivai Sether, Ishak Nuhuyanan, Ali Mardana, Hamzah Ohoiwer termasuk Aisyah Renhoat dan Fitria Notanubun dari kalangan politisi.
Sementara dari kalangan birokrat, muncul beberapa nama seperti: Ahmad Yani Renuat, Irene Ngabalin, Iksan Rumaf termasuk M. Zein Renhoat. Nama-nama tersebut di atas, baik dari kalangan politisi maupun birokrat merupakan nama-nama yang dinilai layak menempati posisi sebagai bakal calon wakil walikota Tual ke depan.
“GMP secara kelembagaan, tentu memiliki kajian tersendiri mengenai munculnya beberapa nama calon wakil walikota tersebut. Oleh sebabnya, sebagai prakondisi, wacana ini penting digulirkan sebagai bahan pertimbangan publik,” tambah Reubun. (SM)