SABUROmedia, Ambon – Dewan Pimpinan Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPD AMPI) Provinsi Maluku menyelenggarakan Diskusi Rumah Pembaharuan Webinar & Silaturahmi Kebangsaan dalam rangka HUT Ke-75 Republik Indonesia dan Provinsi Maluku. Kegiatan ini diinisiasi Bidang Politik & Kajian Strategis DPD AMPI Maluku, dengan topik “ Peran Partai Golkar & Maluku Bagi Penguatan 4 Pilar Kebangsaan Dari Masa Ke Masa, Patriotisme & Nasionalisme Di Tengah Pandemi Covid-19 “, Sabtu (29/8/20) secara Virtual, menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting.

“ Diskusi Rumah Pembaharuan menjadi program kerja andalan kami dibidang Politik & Kajian Strategis DPD AMPI Maluku. Hal ini dilaksanakan secara rutin dengan tema – tema yang update, dan menghadirkan para narasumber yang berkompeten dibidangnya. Ditengah pandemic covid-19 ini, kami ingin terus berkarya dan berkreatifitas melakukan edukasi Politik dan pencerahan terhadap berbagai permasalahan yang ada, dan tentunya menghasilkan rumusan rekomendasi yang dapat kita teruskan kepada Pemerintah maupun stakeholder terkait nantinya “, jelas Ahmad Ilham Sipahutar, Wakil Ketua Bidang Politik & Kajian Strategis DPD AMPI Maluku ini.

Turut hadir sebagai narasumber yaitu Dr Ir H Akbar Tandjung – Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar sekaligus sebagai Keynote Speaker, Prof Dr Marthinus Johanes Saptenno., SH., M.Hum – Rektor Unpatti, Pdt. Drs. A. J. S Werinussa – Ketua MPH Sinode Gereja Protestan Maluku, KH Dr H Karnusa Serang., M.Fil – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNUMaluku, DrJalaludin Salampessy., S.Pi., M.Si – Sekum PW Muhammadiyah Maluku (PWM), Dr. Zeth Sahuburua, S.H., M.H. – Anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar/ Mantan Wagub Maluku dan Kolonel Arh GTH. Hasto Respatyo., S.T – Pamen Ahli Bid. Hukum & Humaniter Pangdam XVI/Pattimura.

Asisten I bidang Tata Pemerintahan Setda Maluku, Bapak Ir. Frans Johanes Papilaya., M.Si yang mewakili Gubernur Maluku, sebagai opening speech menyampaikan bahwa “sejarah mencerita-kan secara jelas dan terang benderang, bahwa Maluku adalah salah satu dari 8 Provinsi pertama yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimana kala itu, Pemuda Maluku yang tergabung dalam Jong Ambon, secara tegas menyatakan diri menjadi bagian dari proklamasi yang diumumkan oleh Soekarno – Hatta, hanya berselang dua hari dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), melakukan sidang dan menetapkan 8 Provinsi pertama di Indonesia, jelas beliau.

“ Momentum inilah kemudian, dijadikan sebagai hari lahirnya Provinsi Maluku, 19 Agustus 1945, yang kemudian dilegalkan dengan Perda Provinsi Maluku Nomor 13 tahun 2005 “, tambahnya.

Bahkan, dari masa Pemerintahan era Orde Baru, dibawah kepemimpinan Bapak Presiden Soeharto, era reformasi pada masa Presiden Habibie, Gusdur, Ibu Megawati, SBY sampai dengan saat ini Presiden Joko Widodo, secara terbuka harus kita katakan bahwa tidak ada orang Maluku yang dilibatkan menjadi Menteri dalam kabinet-kabinet tersebut, namun apakah kondisi tersebut lalu melunturkan semangat Patriotisme dan Nasionalisme anak-anak Maluku kepada Indonesia ..?? Saya rasa sampai disini, kita akan sama-sama sepakat mengatakan, tidak, tegas mantan pejabat Walikota Ambon ini.

“ seluruh masyarakat Maluku tetap mendukung tegaknya 4 pilar kebangsaan, yaitu mengakui Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi Negara, kami pun tidak mundur setapak pun sebagai bagian integral dari NKRI, serta menyatakan Bhinneka Tunggal Ika sebagai motto maupun semboyan Pemersatu bangsa “, tutupnya.

Sedangkan Akbar Tandjung dalam materi Keynote Speakernya, banyak bercerita historis dan perjalanan Partai Golkar dan AMPI di masa-masa pendiriannya. Seperti kita ketahui bersama, pada tahun 1978, beliau turut serta mendirikan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), yang kemudian menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMPI saat itu Periode 1978 – 1980.

Akbar menjelaskan, “ Partai Golkar sebagai Partai tertua, dalam lintasan sejarah telah membuktikan mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara, menjunjung tinggi UUD 1945, menjaga dan mempertahankan NKRI, serta senantiasa menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika “, jelasnya.

Beliau meneruskan, kalau kita melihat sejarah, pada 20 Oktober 1964 lahirlah Sekber Golkar, dimana dalam rangka untuk menghadapi kekuatan PKI  saat itu, golongan Militer, khususnya Perwira Angkatan Darat (seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI), menghimpun puluhan organisasi Pemuda, Wanita, Sarjana, Buruh Tani dan Nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Baru pada Pemilu Tahun 1971 Sekber menjelma menjadi Partai Golkar untuk ikut Pemilu dan menang saat itu, jelas beliau.

Sementara itu, Bapak Zeth Sahuburua memberikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan AMPI, termasuk organisasi yang aktif di antara Hasta Karya lainnya, ujar beliau. Dia mengharapkan Partai Golkar dapat memperhatikannya organisasi Sayap & Hasta Karya kedepan, harap mantan Ketua DPD Partai Golkar Maluku ini.

Melalui kesempatan ini juga, mantan Wagub Maluku ini, mendorong kepada kita semua, khususnya Bapak Guernur Maluku saat ini, agar dapat melanjutkan perjuangan untuk mengawal Lumbung Ikan Nasional dan Provinsi Kepulauan, dalam rangka kesejahteraan masyarakat Maluku nantinya, tutup beliau. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *