SABUROmedia, Ambon – Sebagian besar wilayah di Kabupaten Buru Selatan masih terisolir. Wilayah yang masih terisolir itu belum memiliki jalan aspal. Kecamatan Fena Fafan, Kecamatan Leksula, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Kepala Madan masih total terisolir. Bahkan beberapa desa di Kecamatan Namrole sebagai ibu kota kabupaten belum dapat dilalui angkutan reguler.
Untuk seluruh Kabupaten Buru Selatan, 80 persen wilayahnya masih terisolir. “Ini menjadi prioritas kami. SAHABAT akan buka isolasi yang selama ini tidak menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Buru Selatan,” ungkap Calon Bupati Buru Selatan, Sahlan Tomia, Sabtu (11/7).
Ia juga mengatakan, jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, Sahlan Tomia – Sedek Bahta (SAHABAT) akan memprioritaskan pembangunan dermal Fery Waesama – Ambalau serta jalan lingkar Ambalau, sehingga pulau Ambalau dapat keluar dari isolasi. “Masyarakat Ambalau dapat menjangkau ibu kota serta akses masuk keluar dari dan ke Ambalu setiap hari lancar,” ungkap Sahlan Tomia.
Menurutnya, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2O2O tentang Penetapan Daerah tertinggal 2O2O-2O24 yang memasukkan Kabupaten Buru Selatan sebagai salah satu kabupaten teringgal di Indonesia merupakan gambaran bahwa, Kabupaten Buru Selatan memang masih tertinggal, dan salah satu indikator primer dari ketertinggalan itu adalah keterisolasian sebagian besar wilayah di Buru Selatan.
Suatu daerah ditetapkan sebagai daerah tertinggal berdasarkan kriteria: a. perekonomian masyarakat; b. sumber daya manusia; c. sarana dan prasarana; d. kemampuan keuangan daerah; e. aksesibilitas; dan f. karakteristik daerah,’’. Pemerintah, sesuai Perpres tersebut, menetapkan daerah tertinggal setiap 5 (lima) tahun sekali secara nasional berdasarkan kriteria, indikator, dan sub indikator ketertinggalan daerah sebagaimana dimaksud berdasarkan usulan menteri dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.
Untuk keluar dari ketertinggalan Buru Selatan, maka seluruh kriteria dan indikator harus dipenuhi, maka pembângunan ruas jalan Leksula – Fena Fafan, pembangunan ruas jalan Namrole – Leksula, Leksula – Kepala Madan, pembangunan ruas jalan Waesama – Namrole, serta mengkonektifkan desa-desa di seputar ibu kota Namrole yang belum terjangkau jalan aspal.
“Semua yang kami sebutkan itu untuk membuka isolasi sehingga target kami seluruh wilayah di Buru Selatan yang selama terisolir akan terjangkau, dan Buru Selatan dapat kleur dari ketertinggalan,” ungkap Sahlan Tomia.(SM)