SABUROmedia, Ambon – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Waifusi (HIPMAWA) Kota Ambon, Beta Kudeta, mengatakan bahwa sudah ada bantuan yang akan di siapkan Oleh pemerintah Buru Selatan (Bursel) dengan diterbitkannya surat Sekertaris Daerah nomor 360/445 yang ditujukan kepada Camat Se-Kabupaten Buru Selatan dengan tujuan untuk mendata Mahasiswa-Mahasiswa Buru Selatan yang sedang melanjutkan Studi/kuliah di kota Ambon.
Namun ia mengaku, menolak bantuan dari pemerintah Bursel dan dengan tegas ia mengatakan, mahasiswa Bursel menolak bantuan yang akan di luncurkan pemerintah daerah kabupaten Bursel karena kebijakan pemerintah daerah melalui Sekda Buru Selatan itu se akan-akan memihak.
Ia beralasan, bantuan seharusnya dipusatkan di tingkat Daerah sehingga mengatasnamakan pemerintah daerah dan berikan kepada seluruh Mahasiswa Buru Selatan Di indonesia. ” Bantuan harusnya bersifat satu Indonesia, bukan hanya menyelamatkan golongan atau kelompok tertentu,” ujarnya.
Ia menambahkan, Yang seharusnya anggaran 23 Miliyar untuk pemerintah Daerah Buru Selatan dalam penanganan Covid-19 , seharusnya Bisa di bagi untuk kebutuhan Anak-anak daerah yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah, bukan hanya mahasiswa Bursel yang berada di kota ambon.
“Ada beberapa bantuan yang ditawarkan kepada Mahasiswa Buru Selatan yang berada di kota ambon yakni Bantuan sembako(1. Beras. 2. Telur. 3. Sarimi. 4. Minyak Kelapa) dll. Ia menilai bahwa bukan hanya bantuan sembako yang mereka butuhkan, ada hal lain dari kebutuhan mereka yakni pembayaran uang kos. Ia berharap bahwa pemerintah daerah harus melihat hal ini. Kata Beta Kudeta saat di Hubungi Via Whatshap, Rabu(13/5/2020).
Ketua umum HIPMAWA Ambon berharap dalam Masa Covid-19 ini Bupati Buru Selatan Tagop Soulisa tidak memetingkan keluarganya sendiri, bupati seharusnya hadir sebagai bapak untuk anak-anaknya dari buru selatan. Bukan untuk anak kandungnya sendiri yang menikmati semua fasilitas. Beta kudeta menuturkan Anggaran 23M itu harus transparansi. Jangan di Korupsi.
Dalam keterangannya ia menyatakan, Sebab kami menolak itu ada keberpihakan pemerintah Daerah Buru Selatan se olah-olah ada Tendensi Politik dalam pembagian bantuan covid-19 ini maka dengan ini kami nyatakan..
1. menolak bantuan pemerintah buru selatan yang memihak
2. meminta kepada sekda buru selatan agar segera undurkan diri dari sekda, karena di duga ada tendensi politik dalam pembagian bantuan kepada mahasiswa..
3. meminta pertanggung jawaban bupati agar bisa melihat seluruh mahasiswa buru selatan yang ada di berbagai macam penjuru yang sedang menimbah ilmu guna untuk mengembangkan sumberdaya manusia SDM itu sendiri
4. jika bupati dan sekda kabupaten buru selatan hanya memperiotaskan mahasiswa yang ada di kota Ambon maka, ijinkan mahasiswa yang ada di daera” lain untuk segera pulang kampung bertemu keluarga mereka. (SM)