SABUROmedia, Ambon – Kekhawatiran masyarakat atas wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang kini menambah jumlah kasus pasien dengan status positif di Maluku mendesak Pemerintah Provinsi untuk segera menutup sementara pintu masuk keluar bandara dan pelabuhan di Maluku.
Desakan ini menyusul kian bertambahnya kasus covid-19 di Maluku baik yang sudah berstatus sebagai pasien positif maupun pasien dengan status ODP dan PDP.
“ Belum, untuk menutup itu gubernur tidak bisa mengambil keputusan sendiri atau bupati sendiri,” ujar Ketua Harian Tim Gugus Tugas penanganan covid-19, Kasrul Selang menanggapi pertanyaan awak media atas permintaan publik tutup sementara pintu masuk keluar bandara dan pelabuhan di Maluku dalam jumpa pers di kantor Gubernur Maluku, Senin (06/07/2020).
Kasrul yang juga menjabat Sekda Maluku ini belum memastikan sikap pemerintah atas desakan masyarakat menutup pintu masuk bandara maupun pelabuhan di Maluku.
“ Nanti kita akan menggelar rapat antara Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Kota karena untuk menutup itu gubernur tidak sendiri, tentu setelah kita sudah hitung semua dengan segala pertimbangannya baru kita pastikan, tapi sampai ketingkat penutupan itu, belum, ” ujarnya lagi.
Menurut Sekda, menutup pintu masuk keluar bandara dan pelabuhan bukanlah solusi. Ia mencontohkan negara Malaysia yang saat ini menutup semua akses masuk keluar baik bandara dan pelabuhan namun kasus covid-19 di negara itu meningkat.
Lanjutnya, sama halnya dengan Papua, meski kebijakan pemerintahnya menutup semua akses atau lockdown namun masih ditemukan kasus covid-19 di bumi Cendrawasih itu
“ Jadi, tutup bukanlah berarti satu-satunya solusi ya. Kita mesti cari keseimbangan disitu dan itu bukan hanya seorang kasrul Selang yang memutuskan sendiri. Jadi sekali lagi saya sampaikan menutup itu bukanlah satu-satunya solusi terbaik,” terangnya.
Meski demikian Kasrul mengakui orang masuk ke wilayah Maluku cukup signifikan, meski belum ada rekap data yang jelas, namun menurutnya orang masuk di Maluku sudah diatas belasan ribu.
“Kalau dihitung dari Awal kita punya data hanya dari setelah maklumat gubernur, belum ada data akurat, sampai hari ini kita masih rekap data akurat,” jelasnya.
Dikatakan semakin banyak orang yang datang maka semakin berdampak, makanya solusinya isolasi mandiri itu, Sekda mengahrapakan tokoh agama ketua RT dan lapisan masyarakat paling bawah bahkan para PNS kita sudah perintahkan untuk bersama melakukan penanganan dan pencegahan covid-19 ini. (SM)