SABUROmedia, Ambon – Anggota DPD RI Dapil Maluku, Mirati Dewaningsih ST memulai resesnya dengan menjaring aspirasi di tiga daerah di Maluku. Dimulai dari Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Berbagai elemen warga ditemui guna mendengar keluhan dan harapan yang nantinya akan diperjuangkannya di Senat.
Mirati yang tergabung dalam komite III DPD RI bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olaraga, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Perpustakaan, Kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi, ekonomi kreatif serta kementrian Agama.
Dalam resesnya itu Mirati menampung sejumlah aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat di tiga derah di Maluku diantaranya terkait pertanian dan perikanan, menanggapi masukan masyarakat itu, Mirati menyampaikan akan berkoordinasi dengan anggota DPR RI yang berada di komisi tersebut.
“ Kebetulan salah satu Wakil Rakyat Dapil Maluku, Pak Abdullah Tuasikal adalah anggota DPR RI yang berada di komisi IV membidangi itu, saya akan sampaikan aspiarsi bapak ibu dan insya Allah beliau bisa membantu, “ ujarnya.
Selain pertanian dan perikanan, Mirati juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait dengan pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Upaya itu dilakukan dalam rangka mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Hal ini disampaikan menyusul aspirasi yang disampaikan masyarakat pada Kabupaten SBB.
Sementara resesnya yang digelar di Kabupaten Maluku Tengah, ibu Mira sapaan akrab dari ibu tiga anak ini langsung menyambangi SMA 1 Masohi meninjau langsung pelaksanaan UNBK, di sekolah itu Ibu Mira menanyakan tanggapan panitia pelaksana dalam hal ini dewan guru terkait proses UNBK mengingat pelaksanaan tahun ini yang terakhir.
Selain itu beliau juga membuka ruang dialog bersama dewan guru, dikesempatan dialog itu banyak dari dewan guru menyampaikan bagaiamana nasib tenaga guru yang masih honor, kami sudah honor bertahun-tahun dan saat ini peraturan pemerintah bahwa honorer itu harus diatas 10 tahun baru di angkat, bagaiman dengan usia kami jika peraturan ini di terapkan maka belum sampai pada tahun tersebut kami mungkin sudah tidak bisa diangkat menjadi PNS sebab terkendala usia.
Selain soal guru honor, saat ini banyak guru yang belum sarjana sementara untuk memenuhi beberapa persyaratan termasuk sertifikasi itu harus sarjana, kami ingin sekali kuliah dan menjadi sarjana selain memenuhi kebutuhan persyaratan kami ingin menambah wawasan agar kedepan prosee belajar mengajar semakin berkualitas, tapi lagi-lagi kami terkendala dengan biaya olehnya itu melalui ibu mira kami mengusulkan kalau boleh kami di perjuangkan beasiswa, sarana prasarana sekolah, “ tanya salah satu dewan guru pintanya kepada ibu Mira dalam dialog itu.
Menanggapi usulan guru tersebut Mirati mengatakan apa yang sudah didengar hari ini saya bertanggung jawab untuk memperjuangakan pada tingkatannya masing-masing terkait sarana prasarana ditingkat SD & SMP yang menjadi kewenangan kabupaten. “ Saya akan sampaikan langsung kepada Bupati dan kadis pendidikan agar segera diperhatikan dan di bantu, kalau untuk tingkat SMA saya akan sampaikan ke provinsi dan terkait kebijakan maka saya akan sampaikan lansung ke kementrian saat rapat dengar pendapat di senat nanti, “ ungkapnya.
Kata Miranti, Menteri kita saat ini sungguh luar biasa, beliau menghendaki proses belajar mengajar yang menyenangkan agar siswa dan guru sama-sama nyaman dalam belajaar, saat ini menteri lagi meyiapkan banyak program dan perbaikan sistem agar berdanpak pada peningkatan mutu pendidikan dan memajukan pendidikan nasional. Dalam resesnya di Malteng itu ibu Mira juga menemui ibu-ibu majlis ta’lim, mendengar apa yang menjadi keluhan dan harapan untuk nantinya bisa diperjuangkannya. (SM)