SABUROmedia, Jakarta – Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mendorong masyarakat mengaktifkan kembali RT Siaga, RW Siaga dan Desa Siaga dalam menghadapi penyebaran virus corona di Tanah Air. Pernyataan Siti berkaitan dengan pengumuman dari Presiden Joko Widodo mengenai adanya dua warga negara Indonesia yang terjangkit virus tersebut.
” Dalam desa siaga masyarakat aktif memastikan kesehatan keluarga dan lingkungannya. Jangan biarkan pemerintah bekerja sendiri. Kita harus bersatu menghadapi corona,” ujar Siti dalam keterangan tertulis Dewan Kesehatan Rakyat, Senin, 2 Maret 2020.
Melalui desa siaga, kata Siti, masyarakat bisa mendata warga yang sakit secara periodik, serta memastikan penanganan mereka ke rumah sakit terdekat. Program tersebut pernah dilaksanakan pada masa jabatan Siti. Kala itu, Indonesia menghadapi wabah flu burung dan penangan gizi buruk pada 2006-2009.
“Pastikan tidak ada yang sedang sakit demam, flu, batuk atau pilek dan jika ada segera pastikan untuk berobat di Puskesmas atau rumah sakit terdekat, serta kawal pasien agar dipermudah pemeriksaan dan pengobatannya,” ujar Siti.
Siti Fadilah juga mengatakan desa siaga harus bersiap untuk menghadapi situasi terburuk dengan mempersiapkan stok bahan makanan dan obat-obatan serta jalur distribusi di masyarakat. Untuk itu, kata dia, dibutuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah desa setempat memastikan ketersediaan bahan makanan dan obat obatan yang cukup bagi masyarakatnya.
Masyarakat pun disarankan menyediakan masker, tisu basah atau sapu tangan dalam jumlah yang cukup. “Pastikan stok makanan berprotein tinggi seperti telur dan daun kelor untuk menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa sudah ada kasus positif virus Corona di Indonesia. Jokowi menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang ini tertular dari warga negara Jepang yang positif Corona, kemudian bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Saat ini, dua orang tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (Tempo)