SABUROmedia, Ambon – Kanselir Jerman mengecam aksi kelompok teror IslamOphobia dan Tionghoa Xenophobia. Angela Markel nyatakan bahwa rasisme dan kebencian adalah racun, dan berjanji untuk terus memperjuangkan hak dan martabat semua orang yg tinggal di Jerman, tanpa melihat asal, agama dan ras mereka.

Provokasi publik medsos kelompok supremasi sayap kanan global, semakin meningkatkan keforianeo konservatif di Eropa dan Amerika Serikat. Apa lagi jumlah kematian dari virus Corona. Sejak tanggal 28 Februari 2020, telah mencapai 2.850 orang, 83.105 orang terinfeksi, dan 2000 kasus di 49 negara.

Aksi provokasi medsos terhadap Rusia dan RRC, juga ditujukkan oleh Wakil Menlu Amerika Serikat, Philip Reeker yang menuding Rusia melakukan kampanye disinformasi bahwa Amerika yang menyebarkan wabah Covid-19, dalam upaya nyata untuk merusak citra Amerika di seluruh dunia. Niat Rusia adalah menabur perselisihan dan melemahkan institusi dan aliansi Amerika dari dalam.

Juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, membantah tudingan kampanye di medsos untuk meyebarkan informasi yang salah tentang virus Covid-19.

Rusia menyatakan, berita tersebut benar-benar salah. Saat ini aksi-aksi serangan Islam ophobia, dari Eropa dan AS, menjalar ke India. Publik medsos global menyesalkan teror kelompok ultranasionalis Hindu yang membakar Masjid Ashok Nagar Delhi, pertokoan muslim dikawasan Karawal Nagar, Maujpur, Bhajanpura, Vijay Park, dan Yamuna Vihar dikota New Delhi membunuh 32 warga muslim dan seorang polisi, pada Rabu 26 februari 2020. Memonitor kondisi psikologi politik Islam ophobia dan Xenophobia di Eropa, AS, Indonesia dan India yang saling terkait dengan situasi RRC,

Atas kondisi itu Direktur Bela Indonesia, Abdussalam Hehanussa dalam rilis tertulisnya menyampaikan sikapnya, mendukung penuh program Presiden RI, Jokowi yang mengajak partisipasi jaringan influenser medsos untuk menangkal dampak psikologi ekonomi virus Corona terhadap sektor parawisata Indonesia dan kunjungan ibadah umroh WNI ke Saudi Arabia.

Mengutuk sikap politik Islam ophobia PM India dan tokoh Partai BJP yang menyerukan kekerasan ekstrimis terhadap 150 juta warga muslim di India. Sikap radikalisme Hindu ultranasionalis yang meniru cara-cara ISIS, akan mengobarkan aksi pembalasan Hindi Xenopobia yang merugikan bangsa dan diaspora India diseluruh dunia.

Menyerukan kepada semua generasi muda milenial, organisasi kepemudaan dan media untuk terus mewaspadai aksi teror Islam ophobia di India, Eropa, Uighur dan Tionghoa Xenophobia di Indonesia. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *