SABUROmedia, Jayapura– Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI hadir sebagai narasumber di arena LK II (Intermediate Training) Tingkat Nasional HMI Cabang Jayapura yang berlangsung dari tanggal 06 – 12 Februari 2020  di Aula Asrama Haji Kota Jayapura Papua.

Tampak hadir Staf Kepala BKPM RI, Umar Ali Lessy, SP membawakan materi Standing Position Indonesia dalam menghadapi perang ekonomi Politik global, antara potensi dan ancaman.

Dalam presentasinya, menyampaikan bahwa posisi Indonesia sebagai negara destinasi investasi, akan memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Hal ini karena tahun 2030 nanti Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi, dimana 2,01 Juta km2 luas daratan Indonesia, 3,25 juta km2 luas` lautan indonesia, 99.093km panjang garis pantai indonesia, menjadi yang terpanjang kedua di dunia.

Hal ini tentunya akan menjadi prioritas Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan pariwisata, dengan telah melaunching 10 destinasi prioritas diantaranya yaitu Danau Toba, Candi Borobudur, Labuhan Bajo, Mandalika, Tanjung Lesung, Tanjung Kalyang, Morotai, Wakatobi dan Bromo-Tengger-Semeru tentunya.

Sedangkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia, yang juga akan menjadi daya tarik para investor, yaitu berupa PLTA Kayan – Kaltara (11.000MW) dan PLTA Mamberamo – Papua (23.000MW).

Lessy mengatakan BKPM dibawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia akan berperan sebagai garda terdepan dalam percepatan kemudahan berusaha setiap orang. Ekonomi berbasis SDA harus bertransformasi ke ekonomi berbasis nilai tambah.

“ Investasi harus menjadi motor utama roda penggerak pertumbuhan ekonomi secara nasional. Untuk tahun 2020 ini, target realisasi investasi penanaman modal 886T, dimana tahun 2019 sebelumnya realisasi investasi 809,6T yang tercapai, “ terang Lessy.

Lanjut Lessy Pemerintah akan focus dalam perbaikan Ease Of Doing Business Indonesia 2021, yaitu membangun komitmen antar Kementerian/ Lembaga sesuai Inpres No 7/ 2019 untuk melakukan reformasi struktural pada 11 indikator, reformasi struktural, pengawalan implementasi perbaikan kemudahan berusaha pada Kementerian/ Lembaga maupun daerah serta sosialisasi dan diseminasi kebijakan perbaikan dan kemudahan berusaha.

Mantan Pengurus BPP Hipmi ini juga menyampaikan BKPM juga perlu mendorong revitalisasi pendidikan vokasi kedepan, guna  mempersiapkan tenaga kerja Indonesia masa depan, sesuai dengan amanat Instruksi Presiden No 9/2016 tentang revitalisasi Sekolah Kejuruan. Banyak lulusan Perguruan Tinggi yang ada hari ini,  belum memenuhi kebutuhan industri, maka Perguruan Tinggi dituntut perlu update kondisi kekinian agar para lulusannya kedepan bisa bersaing di pasar kerja yang tersedia.

Mengakhiri materinya, Mantan Ketum HMI Cab Ambon ini melalui momentum Milad 73 HMI ini, berpesan kepada kader- kader HMI, “ HMI harus terus meningkatkan kualitas SDM (skill keterampilan) ditengah disrupsi ekonomi global yang ada saat ini.

“ Kader HMI didorong jangan hanya gegap gempita di wilayah sosial politik, tetapi sunyi senyap di wilayah ekonomi dan bisnis, namun harus mengambil peran dalam era ekonomi 4.0, dan menjadikan hal ini sebagai momentum kebangkitan ekonomi ummat, “ pesannya mengakhiri materinya itu. (SM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *