SABUROmedia, Ambon – Buku How Democracies Die yang ditulis Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt keduanya adalah profesor Harvard, dari data Goodreads buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 oleh Crown Publishing Group.
Kemudian Gramedia Pustaka Utama mencoba menerbitkan ke dalam bahasa indonesia dengan judul Bagimana Demokrasi Mati. Buku kemudian menjadi training topik di Indonesia ketika Guburnur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah dalam akun media sosial miliknya.
“ Buku Bagaimana Demokrasi mati” Adalah karya yang menghipnotis berbagai pemikiran antara Negara-negara bagian dan memiliki daya tarik jauh lebih besar dari pada politik yang hari ini terjadi,” Jelas Dr. Acim S.Pd M.Pd.dalam pemaparannya sebagai narasumber pada acara bedah buku yang digelar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (MEPA) Unpatti Ambon, Jumat (04/12/2020).
Dr. Acim yang juga adalah tenaga pengajar pada Universitas Pattimura, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan ini menyebut penting buku ini dibaca oleh para mahasiswa. Menurutnya mahasiswa wajib membaca buku tersebut, selain punya sarat ilmu tentang Demokrasi barat, nanum bisa dipakai sebagai kerangka pikiran Demokrasi mahasiswa sendiri.
“Ini adalah negara Demokrasi sudah saatnya kita bicara Demokrasi yang ideal, sebab besok-besok itu mahasiswa atau generasi sekarang yang pahan tentang Demokrasi itu sendiri, menjadi Tokoh-tokoh Demokrasi yang progresif, ” Ungkapnya.(SM)