SABUROmedia, Jakarta — Hari Pramuka Nasional bukan sekadar seremonial peringatan, tetapi momentum refleksi dan penguatan komitmen dalam membina generasi muda Indonesia. Di tengah bonus demografi dan derasnya arus globalisasi, pembinaan karakter dan akhlak menjadi kebutuhan mendesak agar Indonesia tidak hanya unggul secara ekonomi, tetapi juga berperadaban mulia.
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) memandang bahwa Gerakan Pramuka dan BKPRMI memiliki banyak kesamaan misi. Keduanya fokus pada segmen yang sama — generasi muda — serta berperan aktif dalam pembinaan mental, karakter, moral, etika, dan akhlak al-karimah.
Keduanya juga mempersiapkan para pemuda hari ini menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
Ketua Umum DPP BKPRMI, Nanang Mubarok, menyatakan bahwa antara Pramuka dan BKPRMI memiliki ada banyak kesamaan, terkhusus kesamaan dalam visi dan nilai:
Pembinaan Karakter: Pramuka menanamkan nilai Dasa Dharma, sementara BKPRMI membina generasi muda dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Kepemimpinan dan Kemandirian: Kegiatan lapangan Pramuka dan pelatihan kepemudaan BKPRMI sama-sama melatih kepemimpinan, kerja sama, serta kemampuan memecahkan masalah.
Pengabdian untuk Negeri: Baik Pramuka maupun BKPRMI mendorong anggotanya untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.
Nanang Mubarok, juga menyampaikan beberapa strategi kolaborasi antara Pramuka dan BKPRMI dalam menghadapi tantangan bonus demografi dan globalisasi:
1. Program Pembinaan Terpadu — Menggabungkan metode outdoor dan petualangan khas Pramuka dengan pembinaan iman, takwa, dan akhlak mulia ala BKPRMI untuk menghasilkan pemuda yang tangguh fisik, mental, dan spiritual.
2. Pelatihan Kepemimpinan Nasional — Menyelenggarakan leadership camp gabungan yang mempersiapkan kader muda untuk menjadi pemimpin di era disrupsi, dengan kemampuan manajerial, komunikasi lintas budaya, dan integritas tinggi.
3. Gerakan Ekonomi Kreatif Pemuda — Memanfaatkan jejaring Pramuka dan BKPRMI untuk mengembangkan wirausaha sosial, UMKM berbasis masjid, dan digital entrepreneurship sebagai solusi penguatan ekonomi generasi muda.
4. Digital Literacy dan Moderasi Beragama — Menyelenggarakan pelatihan literasi digital bersama untuk melindungi generasi muda dari hoaks, radikalisme, dan degradasi moral akibat konten negatif di media sosial.
5. Aksi Bakti Sosial Kolaboratif — Menggelar program peduli lingkungan, penanggulangan bencana, dan bakti sosial terpadu yang mengasah empati sekaligus mengokohkan solidaritas kebangsaan.
Menuju Indonesia Emas 2045: ”Kolaborasi strategis antara Gerakan Pramuka dan BKPRMI akan menjadi kekuatan besar dalam mencetak generasi emas yang cerdas, tangguh, berakhlak mulia, dan siap bersaing di tingkat global tanpa kehilangan jati diri kebangsaan dan keislaman. Bonus demografi harus diubah menjadi bonus prestasi, bukan beban sosial,” ungkap Nanang.
Hari Pramuka Nasional adalah pengingat bahwa pembinaan generasi muda adalah tanggung jawab bersama. BKPRMI mengajak semua pihak untuk menguatkan sinergi lintas organisasi demi mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045 — negeri yang makmur, berdaulat, berdaya saing, dan bermartabat di mata dunia. (SM)