SABUROmedia, Ambon — Bertempat di Bioskop XXI Ambon City Center, Jalan Wolter Monginsidi Lantai Dasar, Passo, Kec. Baguala, Kota Ambon pada Kamis (06/06/2024), Majelis Wilayah Korps Alumni HMI (MW-KAHMI) Provinsi Maluku bakal menggelar nonton bareng Film Lafran Pane.
Koordinator Presidium MW Kahmi Provinsi Maluku, Nasit Marasabessy., S.Ag mengatakan, tak kurang dari 1000 penonton ditarget hadir pada nobar tersebut. Adapun jadwalnya adalah Studio 1 Show 1 (14.30 WIT), Studio 1 Show 2 Khusus VIP (16.45 WIT), Studio 2 ( Show 1: 14.30WIT) dan (Show 2: 16.45 WIT), Studio 3 (16.30 WIT).
“ Saya harapkan bagi Keluarga Besar Kahmi untuk bisa ikut meramaikannya, dan bagi Pengurus Kahmi, Badko, Cabang hingga Komisariat Tiket Free/ Gratis, silahkan datang di awal agar bisa dibantu Forhati untuk regristrasinya, “ himbau Marasabessy, yang juga Kepala MAN 1 Ambon ini.
Nonton Bareng (Nobar) ini juga akan dihadiri langsung oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI Dr Ahmad Doli Kurnia Tanjung yang juga Ketua Komisi II DPR RI, dimana hal ini dikonfirmasi ke beliau langsung via telepon ke Media SM, yang juga biasa disapa dengan panggilan ADK ini.
Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan Film Lafran Pane ini menceritakan tentang perjalanan kehidupan seorang Lafran Pane, yang berjuang mempertahankan Indonesia, dan menegakan Islam, dimana pembuatan Film ini diinisiasi oleh Bapak Dr Ir Akbar Tandjung, yang juga tokoh yang sangat berpengaruh bagi kader – kader dan alumni HMI. Untuk itu, Film ini sangat penting untuk keluarga besar KAHMI dan HMI, karena sejarahnya yang panjang.
“ Saat itu Akbar Tandjung sangat getol dalam memperjuangkan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional, termasuk di Maluku pernah dilaksanakan Seminar beliau saat itu, bahkan dirinya berinisiatif membuat buku biografi Lafran Pane, dan Film Biopik ini,” Ucap ADK.
Lafran Pane mengenyam pendidikan tinggi di Yogyakarta, lalu berpikir untuk mendirikan basis perjuangan pemuda Islam yang sesuai azas Pancasila. Basis perjuangan tersebut yang menjadi cikal-bakal lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam pada 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947.
Kemudian, film ini sebagai pembelajaran dan pembangkit semangat bagi para anggota HMI, baik yang di Badan Koordinasi (Badko) HMI maupun yang di cabang bahkan Komisariat.
Selain itu, dengan adanya film ini para anggota HMI bisa melihat bahwa organisasi ini tidak dibuat dengan mudah, tetapi dengan keringat, darah dan perjuangan, serta fitnah, lalu berkembang karena keikhlasan Lafran Pane, hingga eksistensi HMI sampai saat ini.
Lalu, Film ini sangat bermakna karena dapat menjadi tontonan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama pelajar dan Mahasiswa.
Sebab, film ini bukan hanya menceritakan tentang organisasi HMI, tetapi juga menceritakan kisah perjuangan bangsa Indonesia, sehingga Film ini harus dilepas ke public, agar menjadi milik rakyat Indonesia, jelasnya, yang juga mantan Sekjen PB HMI ini di masanya (SM)