SABUROmedia, Ambon — Hajatan Pemilu Tahun 2024 kemarin telah berakhir, sampai saat ini masih tahapan penghitungan diberbagai tingkatan sedang berjalan sampai nantinya di putuskan terakhir di KPUD masing masing tingkatan.
Banyak yang mencalonkan tetapi sedikit yang terpilih. Mereka yang terpilih adalah orang-orang pilihan dan terbaik di wilayah atau dapilnya. Banyak muka lama tapi tak tak sedikit juga muka baru yang mampu mengalahkan incumbent di wilayah pemilihannya, itulah seninya kontestasi Politik dengan varian warna serta dinamika yang terjadi. Secara umum jumlah perolehan suara Partai dan kursi Legislatif yang diperoleh merupakan bagian dari indikator untuk menilai keberhasilan Pemimpin Partai dalam menakhodai Organisasi Partai yang dipimpinnya.
Sebut saja kepemimpinan Saudara Benhur Watubun di Partai PDIP Maluku yang pemilihan kemarin dari 7 DAPIL yang diperebutkan di Daerah ini, telah mampu mendapatkan kursi di semua DAPIL bahkan ada yang mendapatkan lebih dari satu kursi di Dapil tertentu, informasinya di Buru Buru Selatan dan MBD KKT. Kesuksesan Beliau mendapatkan banyak pujian dan apresiasi positif dari internal mereka maupun Masyarakat pada umumnya.
Hal ini yang menjadi kegelisahan beberapa kader Partai Golkar di Maluku, seperti yang disampaikan Hamdza Nurlili., SH dari Kader Muda Partai Golkar Maluku melalui rilis ke Media SM, Kamis (07/03/24).
Menurutnya, “ Beda halnya dengan kepemimpinan kami di Partai Golkar Maluku, kepemimpinan ini menurut beberapa akademisi, penggiat dan praktisi politik dan banyak kader Partai di daerah ini menilai Ketua DPD Golkar Maluku Bapak RU dinilai gagal memimpin Partai di Periode kepemimpinannya. Perolehan kursi DPR RI yang merupakan harapan semua kader tak berhasil dikembalikan. Padahal selaku Pimpinan Partai beliau telah berjanji akan mengembalikan kursi DPR RI tersebut di beberapa acara nasional Partai di Jakarta, keluhnya.
“ Sebagai Ketua DPD Provinsi Beliau sendiri juga ikut sebagai Calon untuk DPR RI dan hanya mendapat dukungan suara yang sangat tidak signifikan, Bahkan di kandangnya di Pulau Buru Kursi DPRD Provinsi yang Periode kemarin mendapatkan 2 kursi ke Provinsi di Periode ini dinformasikan kehilangan kursi tersebut. Bahkan Jumlah kursi DPRD Kab Buru dari 8 kursi menyisakan 3 kursi, “ sambungnya.
” Di kandangnya saja beliau gagal “. Secara umum lemahnya elektoral karena lemahnya beliau dalam mengkonsolidasikan jejaring kader dan struktur Partai dan sumber daya internal yang ada, tegas kader Partai Golkar ini.
Bahkan menurutnya, “ Di tingkat Provinsi dari 6 kursi sekarang diprediksi tinggal 4 kursi dan hampir dipastikan kita kehilangan dari Unsur Pimpinan di DPRD Provinsi Maluku, Di Tingkat 2 dari 11 Kab / Kota ditahun 2019 kita berhasil mendapatkan 33 kursi, di Pemilu tahun 2024 ini dari sumber informasi yang kredibel kita dapatkan informasi perolehan kursi Partai Golkar dari 11 kab kota cenderung menurun yang meninggalkan 27 kursi, “ jelasnya.
Menurun perolehan kursi dan suara di semua tingakatan DPR RI, DPRD Provinsi maupun Kab/ Kota akibat lemahnya beliau dalam mengkonsolidasikan sumber daya yang ada baik di internal Kepengurusan, Ormas Partai maupun Organisasi organisas sayap Partai. Contoh kecil Seingat Saya kemarin dari awal hajatan Caleg ini kita tidak pernah dilakukan Kegiatan Orientasi Caleg seperti pencalegan tahun 2019 sehingga memberikan nutrisi mental kekaderan dan kejuangan sehingga sangat siap dalam berjuang, kader saja jika doktrin lemah semangat dan loyalitas kekaderan lemah apalagi orang – orang rekrutan yang baru masuk partai langsung Caleg ? Kan banyak juga kader Golkar yang pindah ke Partai lain berhasil mendapatkan kursi di partai barunya. Semua ini satu rangkaian benang kusut akibat lemahnya Ketua DPD Provinsi dalam menjalankan fungsi pengawasan, koordinasi dan evaluasi pada tingkatan dibawahnya, pintanya.
Tentunya kami sangat objektif menilainya, konsolidasi internal di 11 kab kota di daerah ini sangat rapuh, sudah bukan rahasia publik didaerah ini selama kepemimpinan Beliau sejak awal kepemimpinannya di tahun 2021/2022 Partai disibukan dengan kisruh internal terkait kepengurusan bahkan sampai saat ini beliau satu – satunya Ketua DPD Partai Golkar di Indonesia yang memimpin tanpa pelantikan, tuturnya.
Begitu juga proses Musda – Musda Kab Kota kemarin yang bermasalah merata 75% proses musdanya berahir di DPP lewat Mahkamah Partai karena Beliau tak mampu menyelesaikan secara baik dan atau menurut kaidah organisasi di tingkat Provinsi, ujarnya.
Berkaitan dengan banyak indikator kemunduran diatas kami yang tergabung dalam Kader Muda Partai Golkar Maluku menilai saudara Ketua DPD Ramli Ibrahim Umasugi GAGAL memimpin Partai ini dan meminta DPP Partai Golkar untuk mengevaluasi Kepemimpinannya. Sudah sepantasnya beliau dievaluasi menurut koridor dan rel organisasi, sarannya.
Mengingat dalam waktu dekat Daerah ini akan menghadapi hajatan Pemilihan Kepala Daerah baik Pemilhan Gubernur maupun Pemilihan Bupati dan Walikota. Dibutuhkan energi besar untuk mengobati elektoral Partai yang ambruk ini. Menurut saudara figur siapa yg berenergi besar ?. Banyak juga di Internal ada Bapak Hamzah Sangadji, Pak Azis Samual, Pak Derek Loupati maupun beberapa Anggota DPRD terpilih lainnya . Tetapi tak kalah menarik jika Partai Golkar ini dipimpin oleh figur non struktural yang potensial, katakanlah Bapak Jenderal Purn Murad Ismail, ucap Nurlili, yang juga mantan Ketua PD AMPG Provinsi Maluku ini.
” Khan kiprah beliau di Polri (ABRI) punya benang merah historikal dengan Partai Golkar sebagaimana sejarah awal pendiriannya pada 20 oktober 1964 sebagai Partai bentengnya Pancasila dan Penjaga NKRI “, tambah Nurlili, yang juga kader FKPPI ini.
Trek record-nya sebagai Purnawirawan Jenderal pasti sinkronlah dengan paradigma baru Partai Golkar yang Pancasilais dan modern. Kuatnya popularitas, jejaring serta sumberdaya Pak MI, tak heran juga jika ada bayak suara diluar sana bahkan di internal kader yang menginginkan Bapak Jenderal Murad Ismail sebagai solusi tepat untuk Memimpin Partai ini kedepan, guna memperbaiki elektoral maupun memastikan kemenangan Partai ini di hajatan Pilkada Provinsi ataupun Kab kota yang akan berlangsung nantinya, harap Putra Jazirah Leihitu ini.
” Menurut kami beliau Layak dan kapabel untuk kondisi Partai Golkar Maluku saat ini ” , kan di Maluku kita sudah kalah di Legislatif jangan sampai kalah lagi di Pilkada, Tutup Hamdza Nurlili yang mewakili Kader Muda Golkar Maluku (SM)