SABUROmedia, Ambon — Beberapa hari ini pemberitaan media massa semakin massif mendiskreditkan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Bapak Ir. Sadali Ie, M.Si yang disangkakan terlibat kasus korupsi oleh beberapa OKP Kota Ambon, dan hal ini terindikasi diorganisir.

 

Ditemui disela – sela kegiatan Konperensi Pers Ikatan Keluarga Besar Seram Bagian Timur (IKB-SBT) di Gedung Ashari Ambon, Rabu (6/12/2023), Direktur Olasaka Institut Musyafi Rumadan., S.IP turut berkomentar terkait hal ini. Dimana menurut pengamatan beliau, hal ini sudah masuk politisasi melalui pemberitaan media yang semakin banyak agar beliau terlihat minus di Pemerintah Pusat, menjelang penetapan Pj Gubernur Maluku, dimana Sekda Sadle Ie juga menjadi salah satu calon kuat.

 

“ Kami bangga kepada sosok beliau, posisinya sebagai Sekda akan menjadi motivasi bagi kami dan generasi muda, banyak adik – adik Mahasiswa, Pemuda maupun Masyarakat yang telah dibantunya, khususnya yang berasal dari Seram Bagian Timur, dimana beliau juga sebagai Putra Daerah SBT, “ Pungkasnya.

 

Untuk itu, Rumadan berharap semua orang harus menjaga kehormatan beliau dan keluarganya, apalagi beliau Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Maluku khususnya Masyarakat Seram Bagian Timur, wajib hukumnya untuk saling mendukung, pasca deklarasi 6 point pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua IKB-SBT Abdul Djalil Rumasukun hari ini, kita berharap tidak ada lagi gerakan – gerakan yang merongrong kehormatan beliau, siapapun itu ? apalagi belum ada fakta ataupun vonis pengadilan, biarkan beliau bekerja untuk daerah ini, ajak tokoh Pemuda asal Seram Bagian Timur ini.

 

Beliau juga meminta aparat penegak hukum agar tidak terpengaruh terkait hal ini, tetap objektif dan berintegritas, apalagi di Tahun Politik agar bisa terus membangun sinergitas dengan Pemerintah Daerah khususnya menuju Pemilu 2024.

 

“ Jangan sampai gerakan – gerakan yang ada ini, berupa framing media massa, gerakan di Ambon maupun Jakarta ditunggangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Potensi politisasi hal ini ada sebab tahun ini adalah tahun politik. Bisa saja, kata Rumadan, ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal ini untuk kepentingannya atau bahkan dapat memperkeruh situasi keamanan dan kenyamanan, “ pinta alumnus Unidar ini.

 

“ Pasca hari ini, perlu ada langkah-langkah lanjutan, dan dimana fitnah yang sempat beredar maupun tokoh intelektual yang mempolitisasi, harus ada tindakan tegas dan terukur, khususnya ranah hukum ” tegas Fungsionaris IKB SBT ini. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *