SABUROmedia, Ambon — Kepala Sekolah SD Santa Maria Piru, Sr Elisabeth Ray., SJMJ, S Ag., M. Pd menyatakan, untuk mendukung program Transisi dari PAUD Ke SD Yang Menyenangkan pihaknya tidak melakukan tes baca dan hitung bagi anak – anak PAUD yang masuk ke SD Santa Maria Piru, pasalnya menurut Ray anak – anak dalam usia tersebut masih dalam taraf bermain.
Karena itu Rai mengatakan, Peserta Didik Baru yang masuk ke SD Santa Maria Piru akan lebih dominan untuk bermain sambil belajar, selain itu juga anak – anak tidak dipaksakan untuk tahu membaca dan menulis tetapi hanya mengenal huruf dan angka.
Menurut Kepala sekolah yang ditemui pada Senin, (25/9/2023) ini, untuk mendukung Program Transisi Dari PAUD ke SD Yang Menyenangkan, situasi belajar mengajar pada anak- anak kelas 1 SD disekolahnya akan diusahakan untuk senyaman mungkin, sehingga anak – anak tidak tertekan, karena kalau anak – anak merasa tertekan untuk dapat membaca dan menulis maka Mereka akan menangis.
Untuk SD Santa Maria, para siswa yang baru masuk biasanya didiagnosa dulu, apa kemampuan yang dimiliki setiap anak, sehingga bisa membuat Mereka supaya senang belajar “Jadi untuk awal tahun ajaran, Kita menerima Anak seperti apa Anak itu sesuai dengan kemampuan Mereka masing – masing ” urainya.
Suster Elisabeth ini menandaskan, untuk Guru Kelas 1 SD juga dipilih guru yang dapat menciptakan suasana bermain sambil belajar yang menyenangkan, yakni permainan yang berhubungan dengan pembelajaran baik lewat lagu maupun menari, sehingga kreatifitas guru yang jadi tumpuan harapan.
Untuk pola pembelajaran Guru dikelas, Kepsek Elisabeth Ray ini menegaskan, pihaknya tidak mengintervensi Guru, tetapi memberikan kesempatan kepada Guru untuk berkreasi, karena Program Transisi dari PAUD Ke SD yang menyenangkan adalah program baru dari Mereka Belajar.
Kepala sekolah dari sekolah yang beralamat di Air Kuning, Desa Eti ini mengungkapkan, untuk memilih wali kelas 1 SD ini pihaknya harus selektif dengan memilih figur,dimana yang dipilih adalah yang keibuan, pasalnya anak – anak yang yang pertama kali masuk ke jenjang SD masih terbawa dengan suasana rumah tetapi harus berganti dengan suasana sekolah.
Menurut Elisabeth Rai, sebelum adanya program transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan, pihaknya juga telah melaksanakan program pengenalan lingkungan pada anak yang bertujuan, agar siswa menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Kepala Sekolah SD Santa Maria Piru ini menambahkan, program pengenalan lingkungan sangat penting mengingat anak – anak peserta didik harus beradaptasi dari lingkungan rumah yang kecil, TK/ Paud yang juga kecil, ke SD yang cukup luas, karena itu Mereka harus diperkenalkan ke komunitas sekolah kakak kelas, para Guru sehingga mereka tidak merasa takut dengan guru- gurunya tetapi menganggap mereka sebagai Kakak maupun orang tua sehinggaMerwka tidak merasa asing di lingkungan pendidikan. ( SM-NKSBB)