SABUROmedia, Ambon — Perayaan HUT Kabupaten SBB Ke – 19, Tahun 2023, yang dinilai tidak melibatkan sejumlah Tokoh Pemekaran Kabupaten SBB,  saat lepas dari Kabupaten  Induk, Maluku Tengah pada Tahun 2004 lalu, mendapat sorotan dari Tokoh Pemuda SBB, Ronny Rafles Manupassa.

 

Manupassa saat ditemui di sela-sela perhelatan Puncak Perayaan Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa tersebut, yang dilangsungkan di  simpang empat Tugu Ina Ama atau Tugu Pemekaran Kabupaten SBB, Kota Piru, Senin, (9/1/2023)menyatakan, jika dirinya ikuti dari tahun ke tahun perayaan HUT Kabupaten SBB setelah masa pemerintahan Pak Bob Puttilehalat tidak melibatkan tokoh – tokoh Pemekaran, hal ini  berbeda dengan masa pemerintahan Bupati SBB pertama setelah Pemekaran itu   yang benar – benar menyentuh Tokoh – Tokoh Pemekaran.

 

Menurut Manupassa, mirisnya lagi dua tokoh Pemuda asal Desa Piru   yang berjuang untuk pemekaran Kabupaten ini yakni, Daniel Salelua dan Melkianus Manintamahu yang memimpin para pemuda SBB melakukan demonstrasi di Masohi, saat ini masih berstatus pegawai honorer ,karena itu Pemda SBB harus melihat persoalan ini dengan mengangkat Mereka sebagai PNS.

 

Adapun sejumlah Tokoh Pemekaran asal Taniwel  diantaranya, Melki  Maitale, Yongky Nale, Emang Niwele, Semmy Touwe, Jemmy Niwele, Kace Silaya, Pejabat Mornateng, No Warsito, Raja Kasieh dan Tokoh Pemekaran asal Kairatu Rony Rupanah, Emil Rumalatu, dan lainnya serta tokoh muda seperti, Jopi dan Ambrosius Puttileihalat dan tokoh Pemekaran lainnya dari daerah – daerah di kabupaten SBB, sudah  semestinya diundang pada saat peringatan HUT Kabupaten tersebut.

 

” Saya merasa bahwa itu tokoh – tokoh Pemekaran itu,  merupakan pelaku – pelaku sejarah untuk terbentuknya Kabupaten SBB,   termasuk Saya, yang bersama ketua Tim untuk perjuangan Pemekaran Kabupaten, Bob Puttilehalat bersama ke Jakarta dengan  Raja – Raja di Kabupaten SBB  untuk memperjuangkan Pemekaran Kabupaten ini di Pusat.”jabar Manupassa

 

Karena itu, Manupassa menegaskan,  bahwa pada  Hari Ulang Tahun Kabupaten merupakan momentum yang tepat bagi Pemda SBB memberikan perhatian bagi Mereka – Mereka yang sudah berjuang hingga terbentuknya Kabupaten SBB.

 

” Yang Kami butuhkan adalah sentuhan dan  perhatian dari Pemerintah Daerah pada momen – momen  seperti ini,  bahwa Kita ini yang punya keringat dan darah yang bisa sampai terjadi Kabupaten ini, karena Kita ini  dari tokoh  akar rumput/ grassroot  yang mendukung Bob Puttileihalat  untuk perjuangan Pak Bob itu, dan itu Kami lakukan  tanpa ada suatu tambahan dana dari siapapun ” ungkapnya

 

Untuk itu Manupassa mengharapkan kedepannya,  bisa menjadi perhatian khusus dari Pemda SBB  karena ini  adalah sejarah , satu hal lagi yaitu ,  Ia  meminta   Pemda SBB  bisa memberikan perhatian kepada status Daniel Salelua dan Mekianus Manintamahu atas jasa – jasa Mereka terhadap pembentukan Kabupaten ini. (SM-NKSBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *