SABUROmedia, Palu — Wakil Presiden (Wapres) RI Bapak Ma’ruf Amin memberikan sambutan dalam acara pembukaan Munas XI KAHMI dan Munas V FORHATI di Kota Palu, Sulteng, pada Jumat (25/11/2022).

 

Lagu “ Hymne HMI ” selalu dikumandang dalam setiap kegiatan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni HMI (Kahmi).

 

Namun, ada yang menarik dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Kahmi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu yang lalu.

 

Pada momentum itu, “ Hymne HMI” justru dibawakan paduan suara Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

 

Wapres Ma’ruf Amin pun bahagia karena menunjukkan kuatnya persaudaraan sesama anak bangsa di wadah eks kader HMI.

 

“ Saya senang karena GAMKI dan GMKI hadir juga di sini, ” ucapnya dalam sambutan saat membuka Munas XI KAHMI.

 

Selain itu, Wapres berpesan agar KAHMI mengokohkan peran pembawa pesan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat.

 

“ Anggota KAHMI seyogianya menjadi role model dalam penyebaran informasi yang menyejukkan dan memperkuat nilai-nilai keindonesiaan dan keislaman yang moderat,” tuturnya.

 

Berikut lirik Hymne HMI :

Bersyukur dan ikhlas
Himpunan Mahasiswa Islam
Yakin usaha sampai

Untuk kemajuan
Hidayah dan taufik
Bahagia HMI

Berdo’a dan ikrar
Menjunjung tinggi syi’ar Islam
Turut Qur’an dan hadis

Jalan keselamatan
Ya Allah berkati
Bahagia HMI

 

Senada dengan hal itu, Presidium Majelis Wilayah Kahmi Maluku, Dr Ruslan Tawary menyampaikan bahwa sejak awal keberadaannya, HMI telah menekankan orientasi perjuangan pada empat hal yaitu : orientasi keislaman, keindonesiaan, kemahasiswaan, dan independensi. HMI adalah organisasi kemahasiswaan terbesar dan tertua yang lahir 15 Rabiul Wwal 1366H yang bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947, jelas mantan Ketua Badko HMI Malpamalut ini.

 

“ Pendidikan pluralisme dalam HMI yang dapat diaktualkan dalam kehidupan sosial-beragama dengan menumbuhkan sikap toleransi, kritis guna mewujudkan kerukunan antar ormas, aliran Islam serta agama lain dalam menjaga keutuhan NKRI, lalu pendidikan Humanisme dalam HMI dapat diaktualkan dalam menjaga kerukunan dan ukhuwah Islamiyah dengan jargon HMI “Berteman Lebih dari Saudara” yang merupakan aplikasi bahwa HMI tidak memandang latar belakang Ormas Islam dalam mengkader kader-kadernya, “ tambahnya, yang juga Sekretaris Senat Fakultas Perikanan Unpatti ini.

 

“ Jadi Paham kebangsaan menjadi ruh organisasi dan bagian ruh perjuangan di awal pendiriannya, nilai – nilai multikulturalisme dan moderat telah melekat dikader – kader HMI, dimana Inklusif adalah gagasan yang dilandasi dengan semangat pembaharuan pemikiran islam yang dimotori era Cak Nur, maupun poros Cipayung yang digagas Bang Akbarb Tandjung, “ jelas Ketua Harian IKAPATTI ini. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *