SABUROmedia, Ambon – Pemerintah Desa Wayame melaksanakan acara Wayame Merawat Perdamaian dengan tema “ Bergandengan Tangan Menjaga Hidup Damai sebagai Orang Basudara “ sekaligus dalam rangka menyambut Hari Perdamaian tahun ini.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at sore (18/11/22) di Bundaran Blok 3 BTN Wayame Kecamatan Teluk Ambon, yang dihadiri Pj Walikota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena., M.Si, Kepala Dinas Komunikasi Informatika & Persandian Kota Ambon Drs. Joy. Reinier. Adriaansz., M.Si, Inspektur Kota Ambon Yopie Selanno, Camat Teluk Ambon, Pj Kepala Desa Rumah Tiga, Pj Kepala Desa Hative Besar, Kepala Desa Poka, Raja Negeri Wakal, Sinode GPM, MUI Provinsi Maluku, BKM Sultra, DPW BKPRMI Maluku, Ketua MJ GPM Pniel Wayame dan Imam Masjid Darun Naim bersama tokoh agama, pemuda dan masyarakat Wayame.

 

Kepala Desa Wayame, Samsudin Menur., AM.Pd mengawali sambutannya dengan menyampaikan bahwa “ Sekali lagi, Tuhan mendengarkan niat baik kita semua, sekalian dengan tekad “ Menjaga dan Merawat Hidup Orang Basudara secara bersama – sama, marilah kita bergandengan tangan untuk menjaga hidup damai sebagai wujud orang basudara di Maluku, “ ajaknya.

 

Konflik social tersebut membuat kita segregasi social yang tajam, bukan hanya segregasi wilayah tetapi juga segregasi pemikiran dan mental. Hilangnya ruang – ruang perjumpaan informal dimasyarakat dan muncul polarisasi kita dan mereka, kita bukan mereka dan mereka bukan kita, ucapnya.

 

Dia melanjutkan, dimana setelah konflik itu, ada kesadaran bersama masyarakat Maluku akan pentingnya hidup damai dan rukun.  Pengalaman membangun perdamaian di Maluku merupakan salah satu contoh pembangunan perdamaian (peace building).

 

“ Jadi masyarakat dan Pemerintah Kota Ambon maupun Pemerintah Provinsi Maluku memiliki success story yang luar biasa dalam melakukan proses rekonsiliasi, recovery dan pembangunan perdamaian, bahkan kini Maluku telah berkembang menjadi salah satu daerah yang memiliki indeks kerukunan ummat beragama tertinggi di Indonesia setelah Bali dan Nusa Tenggara Timur, “ jelasnya.

 

Salah satu factor yang membuat Maluku berhasil kembali membangun perdamaian karena muncul berbagai gerakan civil society yang menjadi agen perdamaian. Dalam konteks itu, peran dari tokoh – tokoh agama dan berbagai tokoh masyarakat maupun pemuda sangat penting untuk terus digelorakan, seperti hari ini “ Merawat Perdamaian di Desa Wayame “, tambahnya.

 

Melalui momentum ini, Kepala Desa Wayame ini menyampaikan komitmennya, untuk terus menjalankan kewajiban, sumbangsih dan kontribusi Desa Wayame, yaitu pertama, Desa Wayame akan terus berperan secara aktif untuk memelihara perdamaian, termasuk akan terus mengambil bagian dalam peacekeeping mission.

 

Kedua, Desa Wayame akan terus aktif menyelenggarakan atau memfasilitasi berbagai kegiatan, dialog antar ummat beragama, antar media, antar identitas, maupun antar peradaban menuju kesadaran akan pentingnya kerukunan antar ummat beragama maupun multikulturalisme;

 

Ketiga, Desa Wayame ingin terus membangun kebijakan dan strategi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan internal di Desa secara damai dan bermartabat, untuk memajukan Desa Wayame kea rah yang lebih baik lagi kedepan.

 

Keempat, Desa Wayame hari in ini telah memiliki Tim 20 Desa Wayame, yang merupakan regenerasi dari Tim 20 sebelumnnya, yang terdiri dari 10 Sarane dan 10 Salam yang telah diaktifkan kembali, dimana forum ini akan menjadi ruang perjumpaan tokoh agama, masyarakat dan pemuda yang bercita – cita untuk terus menjaga dan merawat perdamaian yang hakiki, guna mewujudkan Desa Wayame sebagai Laboratorium Perdamaian di Provinsi Maluku, harapnya.

 

Di akhir, dia juga tak luput mengucapkan terima kasih kepada Pj Walikota Ambon, Ketua Sinode GPM, MUI Provinsi Maluku dan para undangan yang sempat hadir dalam rangka mendukung perdamaian abadi bagi seluruh anak bangsa yang ada didaerah ini, tutupnya.

 

Adapun Tim 20 Desa Wayame yang dilantik Pj Walikota Ambon adalah ; Iwan Heluth, Ariyanto, La Sundus, La Mujiono, Junaidi H, Ode Musawia, Abu Rumalean, La Abu, Rifai Tuahuns, Abdul Samad Rumuar dari Salam serta Gustaf C. Hinuhua, Richard Talaperu, Stuward Pattipeilohy, Wawan A da Costa, Petrus Masela, Erwin O. P. Lethulur, Yance M. Aukary, Vence Toule, Jaconias Nanlohy, Pieter Hinhua dari Sarane (SM)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *