SABUROmedia, Ambon – Dalam rangka menyikapi konflik antara warga Kei – Kailolo yang terjadi beberapa waktu yang lalu di kawasan Arbes IAIN Ambon, para tokoh masyarakat kedua belah pihak di JABODETABEK (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) menggelar acara silaturahim antara Keluarga Kei dan Kailolo di Kediaman Umar Kei, di kawasan Bina Lindung, Jakarta Timur, pada Jum’at Siang (11/11/2022).

Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Umar Ohoitenan alias Umar Kei juga terus berusaha menjalin upaya rekonsiliasi antara Keluarga Kei dan Kailolo pasca bentrok beberapa waktu yang lalu. Turut hadir sekaligus memberikan sambutan dalam pertemuan ini, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Dr. Muhamat Marasabessy., ST., M.Tech, Sekum MUI Maluku, Abdul Manan Latuconsina., MH, Sekum MUI Kota Ambon Soleman Wasahua, Raja Negeri Kailolo Rusdi Marasabessy, Sesepuh AMKAI Kombes Pol (Purn) Wemy Hukubun, Sekjend FPMM M. Syahril Wassahua, sejumlah Tokoh Pemuda Kei dan Ikatan Keluarga Kailolo di Jakarta, sedangkan Jhon Refra atau Jhon Kei, mengikuti pertemuan itu secara virtual.

 

Sementara itu, Sekum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Abdul Manan Latuconsina yang hadir bersama – sama, ketika dihubungi SM via pesan Whatshapp, membenarkan pertemuan ini, dan menyampaikan beberapa sikap bersama yang menjadi pesan damai telah dibacakan dalam pertemuan ini, yaitu :

 

  1. Bahwa orang Kei dan orang Kailolo dalam sejarah peradaban masyarakat Maluku adalah komunitas orang basudara yang telah diikat dalam satu persaudaraan dimana proses ini telah dilakukan oleh para leluhur (anak cucu nenek BOYRATAN) yang diwarisi pada masa itu sehingga ikatan ini harus dijiwai dan dipegang teguh oleh generasi ke generasi;
  2. Bahwa persaudaraan orang Kei dan orang Kailolo telah diwujudkan dalam berbagi aktifitas bersama baik di Kota Ambon maupun kami yang hidup diperantauan, sehingga semangat kebersamaan ini harus terus dihidupkan dan ditingkatkan;
  3. Bahwa selaku bagian dari kesatuan orang Kei dan orang Kailolo, kami yang hidup diperantaun menyerukan kepada Saudara – saudara kita yang di Pulau Ambon Ambon dan sekitarnya untuk menahan diri dan tidak melakukan berbagai tindakan kekerasan yang dapat merugikan diri maupun persekutuan selaku orang basudara;
  4. Bahwa Kami mendorong saudara-saudara di Ambon untuk dapat duduk bersama dalam ikatan persaudaraan orang Kei serta orang Kailolo untuk menyatakan tekad dan komitmen mewujudkan perdamaian sejati;
  5. Bahwa kepada Pemerintah Kota Ambon kami mendesak untuk dapat memfasilitasi berbagai kerugian yang dialami oleh masyarakat Kei dan Kailolo akibat dari pertikaian tersebut. Kami berharap Pemerintah Kota Ambon dapat memediasi kedua belah pihak untuk duduk bersama dalam ruang perdamaian;
  6. Bahwa kepada TNI-POLRI agar dapat melakukan tindakan pembinaan dan penegakan hukum yang seadil-adilnya dan merangkul pihak-pihak yang bertikai;
  7. Bahwa kepada para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk aktif menyerukan pesan-pesan perdamaian. Lakukanlah berbagai kegiatan yang dapat melibatkan orang Kei dan orang Kailolo secara rutin serta berkelanjutan;
  8. Bahwa kami menghimbau orang Kei dan orang Kailolo  yang ada di Ambon dan sekitarnya untuk tidak mudah dihasut dan diprovokasi oleh pihak manapun. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, hidup damai dan rukun dalam semangat orang basudara, potong di kuku rasa di daging;
  9. Bahwa sebagai anak negeri yang ada di JABODETABEK kami perlu menyampaikan pesan kerinduan dalam semangat hidup orang basudara agar setiap perbedaan itu kita satukan untuk membangun harmonisasi yang abadi. Demikian pernyataan sikap kami persaudaraan orang Kei dan orang Kailolo  Se-Jabodetabek.

 

Menurut Abd. Manan Latuconsina, Sekum MUI Provinsi Maluku, hal ini sebagai upaya perdamaian abadi antara keluarga Kei maupun Keluarga Kailolo, dimana kedua Negeri ini pada dasarnya adalah mempunyai satu keluarga dari leluhur keturunan yang sama, jelas beliau.

 

“ MUI berharap agar perdamaian dan silaturahim ini dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab Malteng, Pemerintah Kota Ambon, Pemerintak Kab Maluku Tenggara dan Kota Tual, dengan melibatkan para Raja dan para tokoh dari Pihak Kailolo maupun Pihak Kei. Sehingga diharapkan dapat terjalin hubungan harmonis dan perdamaian abadi diantara kedua keluarga besar Kei dan Kailolo, kapan dan dimana saja, “ tutup beliau

Ket Gbr : Pertemuan Silaturahim antar Keluarga Kei-Kailolo JABODETABEKA di Rumah Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Umar Ohoitenan alias Umar Kei bersama Penjabat Bupati Maluku Tengah, Dr. Muhamat Marasabessy, ST, M.Tech, Sekum MUI Maluku, Sekum MUI Kota Ambon, Raja Negeri Kailolo, Sesepuh AMKAI Kombes Pol (Purn) Wemy Hukubun serta sejumlah Tokoh Pemuda Kei dan Ikatan Keluarga Kailolo di Jakarta, Jumat (11/11)

 

Hal yang sama disampaikan Penjabat Bupati Maluku Tengah, DR Muhamat Marasabessy, SP,  ST,  M.Tech yang menyerukan perdamaian, disela – sela kunjungan dinas di Jakarta dia juga menyempatkan menginisiasi pertemuan bersama ini dalam rangka mendorong percepatan perdamaian yang permanen.

Ketua ICMI Orwil Maluku ini juga mengaku bangga dan memberikan apresiasi yang setingginya-tingginya karena saudara-saudara anak Maluku yang berasal dari Negeri Kailolo maupun komunitas masyarakat Kei yang tersebar di JABODETABEK adalah para tokoh yang memiliki kapasitas, kompetensi dan networking yang baik, serta telah berkarya dan mengabdikan diri di berbagai sektor strategis, ucapnya.

 

“ Peran dan kontribusi saudara-saudara begitu nyata terutama komitmen untuk membangun Maluku. Pemerintah daerah menyadari bahwa untuk membangun Maluku butuh keterlibatan semua pihak termasuk mengajak partisipasi anak-anak Maluku di perantauan agar terlibat aktif membantu Pemerintah daerah mendorong percepatan pembangunan termasuk menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi ”, kata Penjabat Bupati Maluku Tengah yang juga putra Kailolo ini.

 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Ambon bersama unsur Muspida Kota Ambon juga telah melakukan mediasi yang digelar di lokasi bentrokan, kawasan IAIN Ambon, pada Kamis (10/11/2022), yang dihadiri Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisutta, Kapolresta Pulau Ambon Kombes Raja Arthur Limonga Simamora, Komandan Kodim 1504  Pulau Ambon Kolonel Inf Zamril Fhiliang, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. M. Roem Ohoirat beserta pejabat utama Polda Maluku, Ketua MUI, yang juga Ketua FKUB Maluku Abdullah Latuapo, Perwakilan Tokoh masyarakat maupun Pemuda dari Kailolo dan Kei, di antaranya Ketua Ityante Evav Maluku (Itanem), Zainudin Notanubun, Yamin Rumra dan Asmin Matdoan, Ismail Tuanany dan Ridwan Rahman Marasabessy. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *