SABUROmedia, Buton – Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI  menggelar Rapat Koordinasi sehubungan dengan Kunjungan Kerja di Bumi Penghasil Aspal tersebut. Rakor Tentang Aspal Buton tersebut dilakukan secara virtual, di Anjungan Kantor Bupati Buton, Lantai II, Kompleks Perkantoran Pembkab Buton, di Takawa, Pasarwajo, Rabu, 25 November 2020.

Rakor ini merupakan rangkaian Kunjungan Kerja ini diikuti Asisten Deputi Industri Pendukung Infastruktur Kemenko Marves, Yudi Prabangka. Kabid Pengembangan Kawasan Industri Kemeko Mareves, John Tambun, Kabid Industri Bahan Baku Kemenko Marves, Supardiono, Analis Infastruktur Kemenko Marves, Ronald Simanungkalit, Ketua ASPABI Dwi Purtranto, Kartika Prima Abadi, Wika Bitumen dan Sri Muliono. Sementara yang mengikuti secara virtual di antaranya, Pihak Kemenko Marves lainnya, PihakPUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas ESDM, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, Dinas ESDM.

Pada kesempatan itu, Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi mengatakan Buton siap mensuplai dan mengelola Aspal Buton. “Aspal Buton telah terbukti memiliki kualitas yang tinggi dengan kandungan 99% Aspal Murni dan aspal kita sangat melimpah,” katanya.

Dalam rapat ini Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi di dampingi Wabup Buton, Iis Elianti. Turut hadir Sekda Buton, Ir. La Ode Zilfar Djafar, MSi, Kepala Kejaksaan Negeri Pasarwajo, Eko Riendra Wiranto, SH, Pihak Polres Buton, Asisten Adminsitasri dan Kesra Sekda Buton, Alimani, SSos, MSi, dan OPD terkait lainnya.

Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Marves, Yudi Prabangkara menjelaskan rapat ini sangat luar biasa. Sebab, ada beberapa hal penting yang dirangkum dalam rapat ini.

“Tujuannya untuk memastikan kesiapan Buton dalam memasok aspal Buton dan semua produknya untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia yang di koordinir oleh Kementerian PUPR,” kata Yudi.

Ia mengaku dalam tinjauannya, pihaknya telah mendapatkan kepastian akan kesiapan Buton. Kami sudah dapatkan data-data di lapangan.

“Jadi sekali lagi, kepastian ini kami sudah dapat sekalipun nanti angka-angka pastinya nanti kita akan detailkan lagi. Tapi secara eksplisit seperti yang disampaikan oleh bapak Bupati bahwa Buton siap untuk memasok aspal Buton yang kita banggakan ini untuk menjadi bahan baku pembangunan infrastruktur terutama jalan,” katanya.

Dalam lawatannya ke Buton untuk melihat secara langsung Aspal di lapangan, Yudi mengatakan Buton sangat siap dari segi kesiapan industri pertambangan. Potensi aspal Buton sangat besar. Olehnya itu, Aspal Buton harus ditambang dengan baik. “Tentu saja harus mengikuti kaidah-kaidah pertambangan yang baik dan benar,” katanya.

“Yang kedua, kesiapan dari industri pengelolaannya. Jadi sudah ada beberapa industri pengolahan Aspal Buton, baik di Buton maupun di daerah lain. Sebagai contoh, adalah Surabaya. Jadi industri pengolahan ini sudah dibangun dan sudah direncanakan mulai menghasilkan produk-produknya baik saat ini maupun di tahun 2021,” ujarnya.

“Para prosuden sudah ada, seperti ada Wika Bitumen, Kartika Prima Abadi. Ada juga industri kecil yang disuport oleh beberapa institusi pendidikan, seperti ITS dan ITB telah merencanakan untuk berproduksi.. Produk ini semakin terkonfirmasi sekarang karena ada kebutuhan yang rill dan sudah disampaikan Kementerian PUPR bahwa akan mengutamakan produk dari aspal Buton,” ucapnya

Penelitian tentang aspal Buton menunjukan kualitas Aspal Buton baik dari sisi tekni laboratorium pengujiannya Maupin dari hasil aplikasi yang dilakukan selama ini sudah membuyktikan bahwa Aspal Buton sudah layak dipakai dan terbukti sudah sangat sesuai dengan regulasi atau persyaratan yang disampaikan PUPR. “Jadi tinggal memaksimalkan pemanfaatannya. Produksi yang dijanjikan oleh teman-teman dari asosiasi tinggal ditingkatkan tergantung dari kebutuhan nasional,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua Asosiasi Pengembangan Aspal Buton Indoensia (ASPABI), Dwi Putranto. “ASPABI memiliki 16 anggota produsen aktif. Seluruh kapasitas produksi anggota ASPABI telah membuat program. “Jadi angka 700 ton itu adalah sepertiga dari kapasitas tahunan. Jadi kami tidak berbicara langsung pada angkat 100 persentapi dilakukan secara bertahap,” katanya.

Mengementari kualitas Aspal Buton, Ketua Asosiasi ini  mengaku kualitas Aspal Buton sudah terbukti memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan aspal minyak. “Sebagai informasi aspal minyak itu didapat dari kilang minyak bumi. Aspal buton adalah aspal alam yang ada di Buton dan terbukti kuat kualitas jauh lebih tinggi disbanding aspal minyak. Pengakuan itu bukan hanya dari Indonesia, tapi negara-negara lain sudah mengakui keunggulan Asbuton yang bisa digunakan dari jalan desa sampai jalan tol,” katanya.

Sekretaris Dinas ESDM, Provinsi Sultra, Ridawan Botji_ST mengatakan  Pemerintah Provinsi Sultra sangat mendukung terkait optimalisasi pemanfaatan Aspal Buton. “Buton ini sangat potensial, uniklah di Indonesia, karena Aspal alam alam itu hanya ada di Buton. Kita pun semua berharap penggunaan aspal berskala nasional dapat terpenuhi. Kita juga akan membuat penguatan secara nasional dengan membentuk KEK karena secara nasional ini kekayaan Buton ini sangat khas tidak ada di tempat lain,” kata Ridwan..

Nantinya KEK itu, kata Ridwan sebagai penguatan peran pemerintah pusat mengingat keterbatasan pemerintah daerah dalam mengkoordinasikan regulasi yang ada. Dengan adanya KEK ini kita sangat berharap dan terus mendorong KEK sehingga dalam waktu dekat dapat terbentuk. “Sementara kami inisiasi pembentukannya,” katanya. (Kominfo Buton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *