SABUROmedia, Namrole – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Haja Safitri Malik Soulissa-Gerson Eliaser Selsily (SMS-GES) berkampanye di Desa Waly Kecamatan Namrole mendapat sambutan yang sangat meriah dari warga Desa Waly akhir pekan kemarin.
Kehadiran Paslon SMS-GES di desa tersebut disambut warga dengan prosesi adat.
Dalam orasi politiknya Ketua Tim Pemenang Pasangan SMS-GES, Ahmadan Loilatu menyampaikan komitmen memenangkan paslon SMS-Ges disejumlah wilayah di Bursel mulai dari Ambalau, Waesama, Namrole, Fenak Fafan, Leksula dan Kepala Madan pada 9 Desember 2020 nanti.
Komitmen itu selaras, seiring dan seirama dengan komitmen 10 partai politik pengusung dalam meneguhkan kembali komitmen itu sehingga di tanggal 9 Desember 2020 itu cita-cita besar kita bersma untuk Bunda Haja Safitri Malik Soulissa dan Pa Gerson Eliaser Selsily adalah pemimpin andalan kita yang memimpin Buru Selatan.
“Sekali memegang komitmen itu, maka ada beberapa hal yang beta harus samapaikan di sore hari ini kenapa kemudian 10 partai politik terbaik jatuhkan cinta dan jatuh hati untuk mendukung pasangan SMS-GES dengan nomor urut 3 yakni karena adanya beberapa pertimbangan strategis demi keberlanjutan pembangunan buru Selatan yang sudah fondasinya di letakan oleh pa Tagop S. Soulissa sebagai Bupati dan Almarhum pa Ayub Seleky sebagai Wakil Bupati. ” teriak Loilatu.
Loilatu menjelaskan, yang pertama bahwa 10 partai politik merekomendasikan, memperjuangkan dan memenangkan Ibu Haja Safitri Malik Soulissa dan pa Gerson Eliaser Selsily, karena baik ibu Safitri Malik Soulissa dan pa Gerson Elaser Selsily adalah figur-figur, tokoh-tokoh politik di buru Selatan yang memiliki pengalaman yang panjang soal pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat di Bursel.
Papar Loilatu, pengalaman Bunda Haja Safitri Malik Soulissa sebagai pendamping setia pa Bupati sebagai Istri pa Bupati dan biasa di sapa Ibu Bupati selama kurang lebih 10 Tahun menjadi hal yang sangat penting tentu Ibu Haja Safitri Malik Soulissa sudah makan asam garam soal bagaimana melayani katong semua bapak ibu dan basudara di negeri ini.
“Lanjutnya, tentu dengan pengalaman itu beliau Ibunda Haja Safitri Malik Soulissa di kenang di daerah ini, di kenal di daerah ini dan masyarakat pasti mengenal Bunda Haja Safitri Malik Soulissa.
Di samping pengalaman sebagai ibu Bupati kurang lebih 10 Tahun beliau di tunjang dalam kapasitas beliau sebagai politisi tulen yang lahir dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Maluku selama Lima Tahun di Karang Panjang Kantor DPRD. “pungkasnya.
Pengalaman beliau kurang lebih 10 Tahun dan 5 Tahun sebagai anggota DPRD, tentu dengan pengalaman berharga itu beliau bersinergis dengan pa Gerson dalam rangka mengeksekusi seluruh kebijakan-kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuaran dan kesejahteraan masyarakat buru Selatan. “Paparnya.
Kemudian lanjut Loilatu, kenapa kemudian pa Gerson harus digandenkan Bunda Haja Safitri Malik Soulissa sebagai Wakil Bupati kita kedepan karena pa Gerson adalah politisi yang tidak dikalahkan, politisi senior yang ada di buru Selatan yang 3 kali terpilih sebagai anggota DPRD.
“Dengan kepercayaan masyarakat itulah pa Gerson di sandingkan dengan Ibunda Haja Safitri Malik Soulissa dalam rangka proses percepatan pembangunan di negeri buru Selatan ini. “jelas Loilatu.
“Tambahnya, Pa Gerson punya pengalaman kurang lebih 3 periode di DPRD 15 Tahun sebagai anggota DPRD dan pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Buru Selatan.
Kata Loilatu, Pengalaman beliau di dalam lembaga legislatif tentu menjadi pengalaman berharga dalam rangka mendorong pembangunan di Buru Selatan agar bisa dinikmati oleh masyarakat yang hari ini sudah dibangun oleh pa Tagop yang hari ini katong lihat sama-sama dan katong rasakan di negeri ini tidak terkecuali di desa wali, jadi Bapak Ibu sekalian itulah pertimbangan kami.
Pertimbangan kedua bahwa Ibunda Haja Safitri Malik Soulissa dan pa Gerson E. Selsily adalah sosok tokoh yang punya integritas moral, tidak pernah punya cacat hukum, tidak pernah punya cacat moral. Pa Gerson adalah pria yang sangat setia kepada Istrinya, begitu pun bunda yang sangat setia mendampingi pa Tagop baik sebelum menjadi Bupati maupun sesudah menjadi Bupati. “jelasnya Loilatu.
Bapak ibu bahwa, pemimpin itu adalah toladan, pemimpin itu adalah contoh maka potret terbaik untuk melihat pemimpin adalah melihat keluarganya sebagai seorang pemimpin yang amanah. “jelasnya.
“Ujarnya Loilatu, jika didalam keluarganya dia melihatnya dengan baik, maka insya Allah dia akan membawa masyarakatnya ke arah yang lebih baik.
“Jadi kalau melihat keluarganya sudah tidak betul lalu bagaimana melihat masyarakatnya. “ingatnya.
‘Itulah menjadi alasan katong, pilih pemimpin harus bersih dan tidak tersanra dengan kasus-kasus hukum yang pada akhirnya mengganggu stabilitas pemerintahan, itulah menjadi alasan kami. “ungkapnya.
Selanjutnya paparnya Loilatu, pertimbangan yang ke 3 bahwa 10 partai politik yang mengusung SMS-GES karena mereka berdua adalah pasangan calon yang memiliki peluang besar menang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan kedepan. “jelasnya Ketua Tim itu.
Kemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati SMS-GES ini dibuktikan dengan hasil survei dari 8 lembaga survei yang menempatkan Bunda Haja Safitri Malik Soulissa dan pa Gerson Eliaser Selsily sebagai Bupati dan Wakil Bupati yang di inginkan dan dipilih oleh masyarakat buru Selatan kurang lebih 73 persen. “pungkasnya.
“Tambahnya, kalau sudah menang dengan angka 73 persen sapa mau bantu lai, atau anak-anak muda bilang sapa mau ero lai.
“Insya Allah pertimbangan- pertimbangan itulah yang akan terbukti hari ini di desa Waly dan Insya Allah di Desa waly pasangan calon Bupati dan Wakil SMS-GES menang 75-80 persen dipilkada bursel tanggal 9 desember 2020 mendatang. “ikhtiarnya.
“Berarti apa yang menjadi keinginan tidak sia-sia dengan apa yang telah di rekomendasikan oleh 10 partai politik ini. “ucap Loilatu.
Dengan demikian kata Loilatu, bapak ibu dan sudara-sudara sekalian beta pertegas ketika kemudian ada yang lain datang menghasut, mengfitnah, dan memprovokasi bapa ibu maka jangan gampang terbawah karena mereka yang datang mengprovokasi, mengfitnah dan menghasut, mereka-mereka itu di dalam bathinnya hanya ada kebencian dan irih.
Kalau dong bilang Bunda tidak layak karena Bunda seorang perempuan maka itu adalah futnah dan itu bohong (hoax) karena perempuan itu punya kedudukan yang sama di dalam ruang demokrasi untuk menjadi pemimpin. “ujarnya.
Beta mau sampaikan sekali lagi jikalah dong mau main isu karena agama dan adat tidak menghendaki Bunda, maka beta juga mau sampaikan di sore hari ini bahwa di daerah-daerah yang mayoritasnya fanatik islam seperti di jawa timur dan banten, tetepi Gubernurnya dipimpin oleh seorang perempuan di jawa timur oleh ibu Hofifah. “pungkasnya.
“Loilatu ingatkan, kalau orang-orang seperti itu datang ke bapak ibu sekalian itu harus hati-hati karena orang-orang sepeti itu yang melecehkan harkat dan martabat perempuan, maka katong harus lawang, sebab perempuan itu harus di dukung, di sanjung dan di jaga dengan penuh kasih sayang.
Lanjut Loilatu, ketika dong seperti itu berarti dong itu anak durhaka, karena surga itu dibawah telapak kaki ibu.
Ketika surga dibawah telapak kaki ibu maka katong siap untuk memperjuangkan seorang ibu (perempuan) untuk melanjutkan pemerintahan di negeri ini. “jelasnya.
Bapak ibu sekalian ketika ada yang mengklaim bahwa pembangunan di negeri ini dia yang bikin jalan dan lain sebagainya itu bohong (hoax) karena dia bukan seorang bupati. “ujarnya.
“Kalau ada yang mengklaim dia yang membangun segala rupa itu parlente, dong itu baru sampe dan bertarung sering kalah baru lari nanti lima tahun lagi baru sampai disini lagi. “ujarnya.
Dong itu baru mau belajar sementara Bunda (SMS) dan pa Gerson (GES) adalah orang-orang yang teruji dalam pengabdian terhadap negeri ini baik sebelum pemekaran mau pun sesudah pemekaran negeri ini dan dalam usia Kabupaten selama 12 tahun dan 10 tahun pemerintahan ini sudara-sudara dan bapak ibu sekalian. “paparnya.
Bapak ibu ketika ada yang mengklaim bahwa dong menang di kecamatan A dan B, misalnya dong bilang bungkus kecamatan Ambalau, itu parlente bapak ibu dan sudara-sudara sekalian. “ingatnya.
Beta hadir disini disamping beta ini Ketua Tim pemenang paslong SMS-GES dan anak cucu dari Raja rehensaf Ambalau, maka insya Allah kami bekerja untuk memenangkan paslon SMS-GES di pilkada Bursel dan menang di kecamatan Ambalau, ada oa Ismail Loilatu, pa Basir Solissa maka Insya Allah katong garansi SMS-GES keluar sebagai pemenang kurang lebih 70 persen. “kata Loilatu.
“Ada yang dong main isu dong menang di waesama itu parlente, Waesama Insya Allah katong punya kaka Doli, ada pa coh latuwael dan katong semua. Katong pastikan paslon SMS-GES akan menang Waesama 65-75 persen. “ujarnya.
Selanjutnya jelas Ketua Tim ini, begitu pun juga di namrole ketika kehadiran bapak ibu sekalian, katong bisa sama-sama pastikan bahwa Namrole paslon SMS-GES akan menang 70-80 persen.
Kemudian di kecamatan Fenak Fafan ada katong punya ibu Lany Seleky, paslon SMS-GES akan menang Fenak Fafan 70-80 persen. “kata Ketua Tim SMS-GES itu.
Begitu pun Leksula dan Kepala Madan dan Paslon SMS-GES akan menang Leksula 75-80 persen dan SMS-GES akan menang Nalbesi saja 75-80 persen. “jelasnya.
“Insya Allah katong akan menangkan pilkada bursel tanggal 9 Desember 2020 mendatang ini dan katong sapuh bersih dan katong akan menang telak di 6 kecamatan pada tanggal 9 Desember 2020 dan katong akan menghantarkan paslon SMS-GES sebagai Bupati dan Sakit Bupati Kabupaten Buru Selatan Periode 2021-2026. “ikhtiarnya Loilatu.
Sementara orasi Kaders PDI Perjuangan Tagop S. Soulissa mengatakan bahwa orang yang sudah tidak dipakai sebagai ASN di kabupaten lain, lalu datang merenge-renge minta jabatan di kabupaten Bursel yang selama ini Beta pimpin dan setelah dikase jabatan yang menjanjikan dan masa berakhirnya PNS (Pensiun) ingin mencalonkan diri untuk bertarung di Pilkada Bursel, namun sayangnya tidak direstui oleh leluhur di negeri ini dan Partai dari DPP, dan orang seperti itu bisa membawah negeri kearah kehancuran, sehingga akhirnya yang bersangkutan mulai menyebarkan berita hoax, profokasi dan fitnah mulai bertebaran di kabupaten Bursel.
Sementara yang Satu lagi tambah Bupati, ada yang menyampaikan kepada orang- orang adat bahwa bila Beta pung Kadidat jadi Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Bursel, maka Beta dipersiapkan menjadi Sekda, padahal yang bersangkutan bukan orang pemerintahan atau birokrasi, orang yang mau jadi Sekda itu harus PNS itupun didasari pada peraturan Permendagri dan yang bersangkutan harus sekurang kurangnya sudah berkali kali menjabat esalon II, sementara yang bilang ini bukan orang birokrasi yang sengaja menebar isu profokasi, finah, dan hoax demi kepentingan semata. ” kata Tagop S. Soulissa Kader PDI Perjuangan itu. (AL/SM)