SABUROmedia, Ambon – Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum pegawai pada Puskesmas Inamasol Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menuai respon dari berbagai kalangan.
Aksi kekerasan itu sangat disayangkan bisa terjadi menimpa para tenaga kesehatan di negeri ini, ” saya ikut mengecam perbuatan tersebut, ” ujar aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, Acel Rahayaan kepada Saburomedia.com, Senin (28/09/2020).
Pria asal Dusun Kelapa Dua Kecamatan Kairatu SBB ini mengecam tindakan kekerasan yang di lakukan oknum-oknum pegawai di Puskesmas Inamosol yang menimpa korban seorang dokter bernama Meinny
Jean Lessy.
Atas perbuatan itu, ia meminta kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Seram Bagian Barat, Untuk menuntaskan persoalan tersebut dan segera menangkap para pelaku.
Disebutkan para pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan diketahui bernama Hermelina Lahamena selaku Bendahara, Bidang Kordinator Leonorce Pattiasina, Perawat Merlyn Julia Soriale, dan salah satu Pegawai Honorer, Fresly Wasareluway.
Dikatakan, Kekerasan yang dilakukan kepada Ibu dokter Meinny Jean Lessy tersebut bukan pertama kali, tetapi kekerasan yg dilakukan sudah beberapa kali, Februari 2020 dan Tanggal 8 Juli 2020. Kejadian inipun telah dilaporkan Kapolres SBB sudah 3 bulan lebih bahkan pelakunya belum juga Tertangkap.
Ia juga mengatakan akan terus mengawal kasus ini sampai selesai. Menurutnya apapun alasanya tindakan main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan Oleh Hukum.
Dirinya juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Segera melakukan tindakan pencopotan kepada Jevry Luhukay kepala Puskesmas Inamosol , karena tidak mampu menjaga bawahanya dalam bertugas. Dan sekaligus memecat oknum yang mengintimidasi dokter Lessy. (AR)