SABUROmedia, Dobo – Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Timotius Kaidel menjawab berita hoax yang tersebar di media sosial mengenai dirinya yang akan memecat Tenaga Honorer jika terpilih nanti. menurut Kaidel Seperti yang di lansir oleh Aru Island menyebutkan, tugas Kita, Mengatasi Kemiskinan dan Keterbelakangan Melalui Upaya Mencari Solusi Mengurangi Pengangguran di Aru, Bukan Menambah Pengangguran Dengan Main Pecat Honorer
“Kalau ada oknum individu (Bukan Timo Kaidel dan Gani Karnaka) yang bilang jika terpilih KAKA akan melakukan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pecat Honorer, itu adalah Hoax alias bohong besar.
masih kata Kaidel, Persoalan kemiskinan di Aru yang kaya sumber daya alam ini, jangan ditambah lagi bebannya dengan kebijakan konyol lagi, semacam PHK honorer, dll. Data statistik bilang Aru itu kemiskinannya tertinggi ketiga, di Maluku.
Jika kemiskinan tinggi, bisa dipahami, karena kenyataannya pengangguran tinggi, pendapatan rendah, akses pasar untuk mendukung pemasaran produk lokal juga terisolasi, akses pada lembaga keuangan juga terentang lebar.
Masyarakat punya pendapatan cukup besar, tapi tidak bisa disimpan ke bank, karena jaraknya jauh dan tidak mudah dijangkau. Punya penghasilan 1.000.000 rupiah saat jual hasil tangkapan misalnya, seorang nelayan ternyata tidak bisa menabungkan uang sisanya (setelah belanja kebutuhan hidup), di bank atau lembaga keuangan lainnya.
Solusinya, jarak lebar itu harus di-perdekat-kan. Kurangi kesenjangan ruang jangkauan, dengan menstimulasi lembaga keuangan makin mudah dijangkau, agar masyarakat menabung, ada cadangan uang siap cair tersedia, yang bisa digunakan setiap saat bila dibutuhkan untuk memperbaiki atau membeli baru peralatan tangkap atau perahu dan kapal, serta biaya studi anak, atau kebutuhan lainnya.
Solusi untuk mengurangi kemiskinan, selain mendorong akses pada lembaga keuangan, juga bisa didorong melalui kebijakan mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan dan keterbukaan lapangan kerja, mendorong sistem hankam yang kondusif untuk memicu keyakinan dan kepercayaan investor masuk Aru karena merasa pasti aman, yang kesemuanya bila dijelaskan di sini, terlalu banyak faktor dan sulit karena waktu dan ruang terbatas. Nanti saat kampanye baru dijabarkan teknisnya secara detail.
Mendorong hankamnas, salah satunya bertalian dengan pengangguran. Bila pengangguran banyak, potensi memicu kerawanan hankam, dan kemudian investasi karena tidak ada kepastian jaminan keamanan pada calon investor. Sementara investasi masuk juga mempengaruhi tingkat ketersediaan lapangan kerja, memungkinkan optimalnya daya serap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, menaikkan kesejahteraan, dan seterusnya. Disini butuh kebijakan berani dan tepat.
Memecat tenaga honorer adalah salah satu tindakan bodoh seorang pemimpin, bila tidak disertai kebijakan lainnya sebagai cadangan yang memungkinkan penyerapan tenaga kerja lebih banyak.
Bukankah merumahkan tenaga honorer akan menambah pengangguran ? Lalu bagaimana mungkin memecat mereka bila misi Kita untuk mengurangi pengangguran ? Kan konyol itu…!?
Yang jelas, Kami akan hati-hati dalam menentukan sikap dan kebijakan yang tepat seputar isu strategis dan mengatasi persoalan kemiskinan ini. Kami tidak akan ceroboh seperti pemimpin lain yang suka ceroboh dan keliru.
Bila kebijakan tepat karena dihitung matang sebelum ditetapkan dan diterapkan, tentu tidak membuka ruang untuk melanggar peraturan yang kita bikin sendiri. Masakan Kita bikin peraturan lalu Kita juga yang melanggar peraturan itu,
Pertumbuhan ekonomi akan Kita benahi, karena pengaruhi daya serap tenaga kerja secara langsung. Secara teoritis, menaikkan satu persen saja pertumbuhan ekonomi, akan menyerap ribuan tenaga kerja baru. Karena itu, harus dikerjakan secara matang dan terencana. Masalah kemiskinan ini kan menjadi isu global, dan kompleks, yang harus dibedah bagian per bagian sebelum ditetapkan kebijakan tepat.
Toh, tiap tahun akan bertambah ratusan bahkan ribuan pengangguran baru, seiring lulusan SMA dan perguruan tinggi tiap tahunnya. Sepuluh tahun besok, ada puluhan ribu pengangguran jadi ledakan bom yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dalam pembangunan Aru nanti. Jauh sebelum terjadi ledakan itu, Kita harus antisipasi sejak dini. Tapi, bukan dengan cara memecat honorer ya,
Yang pasti, saat kampanye nanti akan Kami rinci. Jelas tegas sang Balon Bupati Aru ini .(SM)