SABUROmedia, Piru – Kali Dusun Siaputih Desa Lokki Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali meluap setelah hujan deras yang mengguyur Sabtu, 22/8/2020. Akibatnya, Puluhan rumah warga terendam banjir.
Dari pantauan media ini dilapangan, terlihat tingginya debit air mencapai pinggang orang dewasa sehingga menyebabkan warga panik dan keluar dari rumahnya. Diketahui, banjir mulai terjadi sekitar pukul 18.00 WIT, akibat hujan yang mengguyur wilayah sekitar sejak siang tadi.
Demas Lahumeten, salah satu warga Dusun Siaputih mengatakan bukan hanya rumah terendam banjir, namun air juga sudah merendam bangunan Sekolah Dasar Inpres Siaputih .
” Selain Rumah Puluhan rumah yang terendam banjir, SD Inpres pun tidak luput dari banjir, dan kondisi ini sudah terjadi setiap tahun ” ,Ujar Lahumeten.
Dirinya berharap adanya perhatian kepad pemerintah daerah kabupaten SBB dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk secatnya melihat hal tersebut sebelum adanya korban yang lebih besar.
” Kita harapkan, Pemkab SBB dalam hal ini dinas terkait untuk bisa secepatnya tanggap terhadap bencana ini,jangan sampai korban lebih besar.”pinta Lahumeten
Sementara itu, anggota komisi II DPRD kabupaten SBB Rusli Sosal, yang dimintai tanggapannya sekitar pukul 20.00 WIT mengatakan, bencana banjir yang melanda Dusun Siaputih akan menjadi perhatian serius Untuk di bahas dengan pihak BPBD.
” Seharusnya normalisasi kali tersebut sudah dilakukan tahun 2020 ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun karena bencana non alam Covid-19 hingga semua dana DAK di pangkas oleh pempus, kecuali pindidikan dan kesehatan “, Ujar Sosal yang dihubungi via selulernya.
Sosal yang merupakan Aleg Hanura itu berjanji Komisi II DPRD SBB akan berjuang dan berkordinasi dengan pemkab untuk proses normalisasi kali Siaputih pada 2021 nanti.
” Kami akan berupaya untuk kali siaputih dapat di normalisasi tahun depan.” ujar Sosal.
Sampai berita ini ditayangkan, warga yang mengungsi kerumah tetangga yang berada diketinggian, masih enggan kembali kerumah mereka walaupun kondisi banjir sudah surut. Hal ini karena mereka takut jangan sampai ada banjir susulan tengah malam nanti. (Jabar)