SABUROmedia, Jakarta–Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, meminta Gerakan Pemuda (GP) Ansor, untuk mengampanyekan bahaya Covid-19 kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, menggunakan local wisdom (kearifan lokal).
Hal tersebut perlu dilakukan karena Covid-19 sudah menjadi pandemi di seluruh dunia, lebih tepatnya 215 negara. Kampanye oleh GP Ansor yang diperkirakan memiliki 7 juta anggota di seluruh Indonesia pun dirasa lebih efektif.
“Masyarakat harus tahu ancaman Covid-19 itu real, dan hukum tertinggi adalah hukum kesehatan dan kemanusiaan. Jadi sahabat Ansor bisa membantu mengampanyekan,” kata Airlangga, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Airlangga, saat Webinar PP GP Ansor bertajuk Pemulihan Ekonomi saat Pandemi Covid-19, Senin, 13 Juli 2020.
Airlangga menilai, dengan cara tersebut masyarakat akan lebih mudah menerima pesan yang disampaikan. Terlebih, pemerintah Hindia Belanda pernah menggunakan cara yang sama saat pandemi Spanish Flu atau Flu Spanyol melanda.
“Jadi lewat tokoh pewayangan Petruk Gareng. Itu lebih efektif,” kata Airlangga.
Selain membahas kampanye bahaya Covid-19, pada kesempatan tersebut Airlangga juga menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta webinar.
Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut mengenai program Kartu Prakerja, dan Kredit Usaha Rakyar (KUR).
“Dalam mengajukan KUR tentunya bidang usahanya harus sudah ada dan jelas, apalagi jika usahanya padat karya,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, saat ini pemerintah tengah menggodok program pemberian modal kerja yang sifatnya hibah.
Pada kesempatan berbeda, Airlangga menyatakan optimistis pemulihan ekonomi akan semakin cepat saat masuk kuartal III-2020. Hal ini didorong dengan berbagai program pemerintah untuk memulihkan perekonomian dalam negeri.
Seperti diketahui, ekonomi saat ini sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.Pertumbuhan ekonomi nasional merosot di kisaran 2,9 persen.
Penurunan ini disinyalir akan menimbulkan krisis ekonomi yang bisa berdampak lebih parah dibanding krisis yang terjadi pada era 1998.
Di sisi lain, pengangguran yang meluas jadi ancaman di depan mata mengikuti gulung tikarnya kegiatan ekonomi sampai tingkat nasional dan daya beli masyarakat juga anjlok.
Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi pemulihan yang cepat dan tepat untuk menghindari krisis ekonomi. Airlangga mengatakan, ada tiga program yang dilakukan pemerintah sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi dalam negeri.
Ketiganya yaitu program pemulihan ekonomi nasional, program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru, serta reset dan transformasi ekonomi untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
Berkaitan dengan program pemulihan ekonomi nasional, menurut Airlangga, kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) terkait Covid-19 sudah mulai menampakkan hasil.
“Sampai dengan 31 Mei 2020, terdapat 13 penyalur KUR yang telah melaporkan pelaksanaan kebijakan KUR yang diberikan kepada penerima KUR,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/7/2020).
Secara rinci, realisasinya, tambahan subsidi bunga KUR telah diberikan pada 1.449.570 debitur dengan baki debet Rp 46,1 triliun. Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.395.009 debitur dengan baki debet Rp 40,7 triliun.
Sekretaris PW GP Ansor Maluku Masyuri Maswatu, dalam kegiatan Silaturahim Nasional PP GP Ansor dan Pw GP Ansor se Indonesia yang dilaksanakan Pada tanggal 13 Juli 2020 dengan Tema strategi pemulihan ekonomi di tengah Pendemi Covid-19 menyampaikan bahwa Masyarakat harus memahami bahwa ancaman kesehatan akibat Pendemi Covid-19 itu real dan sudah ada fakta di lapangan. Jadi sahabat Ansor dan Banser di semua Level Kepengurusan mari kita saling membantu mengkampanyekan lawan Covid- 19 dengan pendekatan Budaya lokal di daerah masing masing. Misalnya Himbaun tentang Bahaya Kesehatan akibat Covid-19 bisa dengan Bahasa daerah di Maluku misalnya bahasa Kei, bahasa buru, bahasa Haruku, bahasa Seram dll. Disamping itu gerakan pemanfaatan lahan tidur untuk di menggelorakan pangan lokal juga harus di lakukan demi menjga kestabilan pangan dimaluku.(K)