SABUROmedia, Ambon – Workshop yang dibuka langsung oleh Sekdis Provinsi Maluku, berjalan lancar, meski ada sedikit kendala teknis, karena jaringan internet yang ngadat, sehingga harusnya sekdis Maluku menyampaikan sambutan dan pembukaan di ruang kerjanya, terpaksa harus mendatangi ruang kendali pelatihan virtual di kompleks kampus PGSD Unpatti Ambon.
Workshop nasional SAGUSANOV KineMaster IGI Maluku, yang dibuka sejak 5 hari itu sudah dibanjiri 1.100 peserta, bukan saja dari Maluku, tetapi 31 Provinsi. Peserta yang membludak ini lantaran branding SAGUSANOV yang diprakarsai oleh master Kholiq Sagusanov, sudah meluluskan 3.200 alumni guru sagusanov se Indonesia, dan masuk dalam jajaran kanal pelatihan yang paling diminati di kanal pelatihan nasional guru IGI.
Sekretaris Dinas Provinsi Maluku Bapak Husen, M.Pd, saja sempat salut dan takjub, ketika kita tunjukan datanya bahwa benar ada lebih dari 1.000, bahkan tidak bisa masuk ke pertemuan virtual karena room kita batasi 500 peserta dan 500 lebih lainnya boleh mengakses lewat channel youtube.
Peserta yang mendaftar, pada workshop ini, dan berada pada 3 tautan grup panitia yang aktif terus menginformasikan kegiatan. Demikian dikutip dari keterangan Ketua ICI Maluku Ode Abdurrachman, Sabtu (04/07/2020).
Lanjutnya, kami juga sadar dan menyampaikan bahwa, ekspektasi kita malah harusnya yang mendaftar bisa mencapai 2000 guru, karena branding sagusanov, sayangnya hanya 1000 yang mendaftar, dan mungkin juga setengahnya saja yang biasanya serius dan mengikuti workshop, karena kebanyakan peserta lainnya hanya memburu iming-iming sertifikat.
Memang benar tidak semua guru berburu sertifikat, seperti saat ini terjadi bahwa ratusan webinar setiap minggu yang diburu cuma sertifikat dan ilmu dengan hanya mendengar ceramah satu arah dari para pembicaranya, dan kami IGI sudah memikirkan dan mengujinya bahwa ini tidak efektif. Maka sebutan untuk kegiatan Workshop adalah benar-benar melahirkan produk bukan cuma melahirkan sertifikat, apalah artinya sertifikat tanpa produk.
dan pemilihan LMS (Learning manajemen System) atau kelas virtual yang dimiliki IGI, dan dipersiapkan untuk melatih guru se Indonesia adalah pilihan tepat, namanya Sistem Informasi manajemen guru pembelajara (simGP) di sana ada ruang kelas yang harus dimasuki dengan kode keanggotaan IGI. dan benar-benar serius untuk berkolaborasi mengerjakan berbagai produk yang serius untuk melahirkan berbagai karya inovasi guru.
Peserta guru yang tidak terbiasa akan merasa kerepotan, karena selama ini kebanyakan setor daftar hadir dan dapat sertifikat tanpa harus mendengarkan ceramah jelas merasa gerah dan tidak biasa, tapi semua harus dimulai kita harus merubah pola pelatihan guru tidak harus ceramah webinar, tapi wajib melahirkan produk atau karya. ini juga terjadi pada kelas workshop sagusanov kinemaster IGI Maluku.
Ada impian lebih yang ingin kami hasilkan dari workshop ini, bahwa inilah pelatihan terbaik bagi guru yang tengah kebingungan dalam pembatasan ruang dan tempat untuk beraktivitas. Dengan mengikuti workshop ini guru bisa melahrikan konten digital dan video pembelajaran sesuai materi yang diajarkan dan bisa dikirm ke siswa, dan mereka bisa mengaksesnya tanpa harus terkoneksi dengan internet, dan ini cocok untuk sebagian daerah 3T di Maluku.
Target IGI Maluku dari seluruh rangkaian kegiatan workshop ini akan melahirkan 1.000 konten atau video pembelajaran dan cara membuatnya (karena akan didemokan cara membuatnya) yang kami rekomendasikan kepada dinas pendidikan kota kabupaten dan provinsi di Maluku, termasuk daerah lain di Indonesia.
Ini bisa dijadikan solusi di tengah kebingungan bagaimana menjangkau daerah terisolir di Maluku yang minim akses internet tetapi pembelajaran digital tetap berlangsung. kuncinya kapan saja di mana saja dengan siapa saja guru harus produktif, dan harus dilatih, dan Ikatan guru Indonesia (IGI) Maluku siap melatih seluruh guru baik secara daring dan luring untuk mendampingi guru di Maluku menyiapkan konten kreatif digital, berkolaborasi dengan sejumlah guru kreatif lainnya se-Indonesia.
“ Nantikan launching 1.000 konten video pembelajaran yang dihasilkan dari seluruh rangkaian workshop ini,”pesan Ode diakhir keterangannya. (SM)