SABUROmedia, Ambon – Kadis Pendidikan Provinsi Maluku, Insun Sangadji menyatakan jika selama ini ada salah satu anak pejabat diterima di salah satu sekolah unggulan tak luput dari sorotan public dan pasti di diskriminasi.
“ Memangnya anak pejabat kenapa,”tanya Kadis singkat saat berbincang dengan Saburomedia.com usai menggelar rapat bersama Tim II DPRD Maluku, di ruang paripurna DPRD Maluku, Karang Panjang kota Ambon, Senin (29/06/2020).
Hal ini disampaikan Kadis menepis sorotan public atas sejumlah wacana bahwasannya anak pejabat yang khendak masuk di Sekolah unggulan di kota Ambon dengan mudah cukup menitipnya pada pihak yang berpengaruh di Sekolah, seperti di SMA Siwalima yang sempat santer pemberitaannya.
Kadis menyampaikan bahwa anak pejabat, atau anak siapa saja bisa diterima di sekolah unggulan yang penting lulus dari semua prosedur yang di terapkan di sekolah tersebut.
“ Di sekolah Siwalima, saya tidak tahu ada anak pejabat atau tidak, tetapi bagi anak yang kurang mampu yang bersekolah di Siwalima itu bayar ketika nanti mereka masuk di asrama,”terang Kadis.
Kadis pun meminta masyarakat untuk Fer, dan memberikan ruang bagi anak-anak pejabat, “kalo mereka tes lulus ya apa boleh buat dan kalo mereka tidak lulus ya berarti mereka harus mencari sekolah lain,”tutur Kadis
Lanjutnya, dan kalo ada anak pejabat yang di terima di sekolah itu karna mereka mampu , bukan karna ada titipan atau apa sebagainya.
Dan mari kita melihat ini semua dari sudut pandang yang positif, dan kalo anak pejabat tidak sekolah disini lalu mereka mau sekolah dimana, dan karna situasi covid mereka tidak bisa keluar daerah, dan mau tidak mau harus sekolah di sini.
Dikatakannya, bahwa anak pejebat didiskriminasikan jika masuk SMA Siwalima, bahkan SMA 1
Dan SMA 2, karna mereka adalah anak pejabat, dan ini yang selalu di pandang bahwa mereka bisa masuk sekolah karena orang tua mereka pejabat, “ Saya mau sampaikan bahwa pemikiran ini belum tentu benar,”tegasnya.
Kadis menyampaikan anak pejabat pasti mengkomsumsi nutrisi yang baik dan difasilitasi dengan fasilitas memadai, dan sungguh tidak mungkin bahwa mereka tidak bisa mesuk skolah berprestasi seperti SMA Siwalima, dan SMA ungulan lainya.
“Mereka juga berhak masuk SMA tersebut karna mereka juga tidak kalah pintarnya dengan anak anak yang lainnya,” tutup Kadis. (Erol)