SABUROmedia, Jakarta – RSUD Cengkareng Jakarta Barat adalah rumah sakit rujukan, pasien yang dirujuk rata-rata positif COVID-19. Alhamdulilah semua unit kegiatan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, sesuai arahan Pak Gubernur Anies Baswedan.

“ Kami ke RSUD Cengkareng, di sini sudah siap ruang ICU, PCR yang bisa melayani 500 sampel per hari,”ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Minggu (21/06/2020).

Dikatakan, menurut laporan kepala RSUD Cengkareng dr. Bambang Suheri: sejak 9 Maret 2020 hingga hari ini, RSUD Cengkareng telah merawat 943 orang pasien COVID-19, sembuh 733 orang, meninggal dunia: 70 orang dan yang masih positif: 68 orang. Kabar baiknya hingga hari ini belum ada penambahan kasus baru lagi.

“ Terima kasih kami haturkan untuk seluruh masyarakat yang terus disiplin pakaimasker, jagajarak, dan cucitangan dengan sabun,”jelas Wagub.

Kata Wagub, di RSUD Cengkareng, keluarga bisa berinteraksi dan melihat situasi dan kondisi pasien melalui teknologi, Alhamdulillah teknologi  di RSUD Cengkareng membahagiakan pasien dan keluarganya.

Ada 409 tempat tidur dan 200 untuk pasien COVID-19, ventilator dan ICU juga lengkap. Alhamdulillah pelayanan di sini sangat baik, bahkan kami dengar masyarakat yang datang ke sini tidak ingin dipindah ke tempat lain, karena pelayanan dan fasilitasnya sangat baik, tidak kalah bahkan bisa lebih baik dari RS swasta.

APD di RSUD Cengkareng ini sangat siap dan baik, setiap empat jam diganti.  Protokol COVID-19 sangat ketat di sini, setiap dokter, perawat, tenaga medis harus mandi, bersih-bersih kemudian mengganti APD dan perlengkapan lainnya setiap empat jam. Di RSUD Cengkareng, alhamdulillah persediaan APBD cukup,  perkiraan sampai Oktober 2020.

Ini menunjukkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah bisa memberikan pelayanan terbaik bagi warga, khususnya di lingkungan Cengkareng,  Jakarta Barat,  bahkan warga di luar Jakarta juga datang berobat ke RS Cengkareng Jakarta Barat. Semoga pelayanannya bisa ditingkatkan lebih baik lagi.

“Kami juga berterima kasih atas bantuan dari BPJS dan Kemenkes yang memberi bantuan insentif dan biaya klaim perawatan. Namun Mohon bisa dipercepat, karena masih ada yang sejak bulan Maret 2020 belum bisa dibayarkan,  mudah-mudahan tim verifikator nya bisa lebih cepat lagi dalam melakukan verifikasi, sehingga dokter, perawat, tenaga lainnya bisa menerima insentifnya lebih cepat, karena sudah sejak Maret 2020 belum kami terima. Mudah-mudahan berkat dukungan Pemerintah Pusat, Kemenkes dan BPJS, pahlawan kita yaitu para tenaga kesehatan mendapatkan haknya,”pintanya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *