SABUROmedia, SBB – Kecamatan huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku tepatnya di desa Luhu terdapat satu tradisi unik yang biasanya di pasang pada akhir bulan ramadhan atau menjelang perayaan idul fitri setiap tahun.
Tradisi tersebut adalah ujung tobu atau tehununa ( Bahasa Luhu) .tradisi ini melekat pada masyarakat negeri luhu yang ada di kampung maupun yang berada di perantauan .
Ujung tobu merupakan salah satu bentuk ekspresi sert penghormatan terhadap keagungan bulan suci ramadhan dengan cara mengantungkan apa saja yang di anggap baik untuk masyarakat negeri luhu .
Ada beragam jenis barang yang di gantung, dan barang-barang tersebut mewakili suka cita dari masing-masing keluarga di luhu .ada berbagai jenis buah-buahan seperti kenari, ubi kayu, lemon, pisang, mangga, cakar-cakar, cemilan, dan cucur dll.
Tradisi ujung tobu di lakukan pada saat malam 7 likur ( malam ke-27 Ramadhan) dan keesokan harinya melakukan ziara kubur, momentun inilah yang di tungguh oleh anak-anak maupun orang dewasa masuk ke dalam rumah untuk bebas mengambil apa saja yang tergantung di ujung tobu.
Tradisi ini sudah di bangun dari para leluhur orang luhu yang membangun hubungan kekerabatan bagi sesama warga negeri luhu. Sekalipun warga luhu yang berada di perantuan sudah menjadi hukumnya wajib untuk mendirikan ujung tobu sebab sakralnya tradisi ini (RN16)