SABUROmedia, Palas – Kehadiran wabah Corona Virus Disease (COVID-19) sangat meresahkan masyarakat, tidak hanya di negara yang kita cintai ini Indonesia Raya tetapi Juga hampir diseluruh Dunia.
Untuk memutuskan mata rantai Penyebaran Virus Corona Disease Pemeritah mengeluarkan PP RI Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Besar Besaran (PSBB) turunan dari Undang undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekaran tinaan Kesehatan dan ini sudah berlaku dibeberapa daerah di indonesia.
Kita masyarakat diminta untuk jaga jarak, pakai masker dan menjaga kebersihan dan kesehatan. Bahkan kita diminta untuk tetap dirumah (bekerja dan beraktifitas dirumah) keluar hanya untuk hal terpaksa.
Perekonomian dan Transpostasi harus terbatas bahkan tertutup.
Hal ini mengakibatkan banyaknya masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu harus berbuat apa. Sementara Pandemi COVID-19 yang melanda saat ini kita tidak tahu kapan berakhirnya, bisa 3 bulan kedepan atau setahun kedepan (tidak ada yang bisa memastikan) bagimana nasib mereka yang kehilangan pekerjaan.
Tapi bagi sebahagian masyarakat yang selama ini bekerja atau mempunyai profesi sampingan dirumah, keresahan akan berkurang. Seperti yang di lakukan seorang pria beranak dua berumur 38 tahun bernama M. Irfan Taguh yang bertempatinggal di kota Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara.
Sudah beberapa bulan ini beliau menggeluti Usaha bertanam sayuran di pekarangan rumahnya yang terbilang sempit.Bermacam jenis sayuran ditanamnya dilahan sempit tersebut. Mulai dari kangkung, sawi, bayam, seleda, seledri, cabai, terong dan lainnya. Kalau dihitung ada sekitar 2000 pot tanaman di lahan 4 X 15 Meter tersebut.
“Setiap pagi sebelum pergi bekerja beliau mengecek sayurannya dan sore hari sesudah pulang di cek kembali” kata seorang tetangganya Salman Harahap. Saya juga akan bercocok tanam seperti beliau, bisalah untuk buat dapur mengepul setelah saya tidak lagi bekerja sebagai supir, tambahnya.
“Menurut saya, kegiatan bercocok tanam sayuran hidroponik atau aquaponik ini sangat cocok direkomendasikan buat mereka yang terkena dampak pandemi COVID-19. Cuma butuh 30 hari sampai 40 hari sudah bisa kita dapat hasil, bisalah di jadikan usaha ditengah pandemi ini”. Kata M. Irfan Taguh.
Pria yang juga bekerja di Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Lawas yang juga terdampak COVID-19 yang mengharuskan beliau sesekali Work From Home (WFH) ini menambahkan, hanya di butuhkan kerajinan dan banyak belajar saja melalui internet, yang penting kemauan dulu. Kita tidak tahu kapan wabah ini akan berakhir, tapi yang jelas kita tidak boleh menyerah dan hanya diam tanpa gerak dirumah. Anak istri perlu makan, dapur perlu berasap. Semoga pandemi ini segera berakhir. (SM)