SABUROmedia, Biak – Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Biak Numfor menjadi 28 orang.  Terjadi penambahan 5 ODP yang baru, sebab data sebelumnya hanya 23 ODP. Sebanyak 28 ODP itu juga telah dilakukan pengambilan sampel swab (termasuk yang postif hasil rapid testnya) dan telah dikirim ke Libangkes Jayapura, Sabtu (25/4).

Pengambilan sampel swab itu dilakukan untuk memastikan apakah ODP tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak. Pasalnya, hasil rapid test belum bisa dijadikan acuan 100 % seseorang positif terinfeksi Virus Corona. Hanya hasil uji swab test polymerase chain reaction (PCR) yang bisa dijadikan parameter seseorang positif terinfeksi Virus Corona atau tidak.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Daud N. Duwiri, S.KM.,M.Kes mengatakan, sampel swab yang diambil dari 28 ODP tidak hasil rapid testnya positif, namun ada juga yang negatif. Pengiriman sampel semua ODP itu dilakukan karena mereka (ODP) telah melakukan kontak langsung dengan pasien yang sudah postif dan PDP.

“Jadi sampel swab yang diambil lalu dikirim ke Jayapura semuanya dari ODP, mereka ini sudah kontak langsung dan berasal dari daerah yang sebelumnya terpapar. Selain itu, empat ODP lainnya yang sempat negative hasil tes swabnya dikirim ulang kembali sampelnya, ini penting untuk melihat perkembangan mereka,” jelasnya dikutip dari Cenderawasih Pos, Minggu (26/4) kemarin. 

Selain 28 sampel swap ODP yang dikirim, juda 2 swab ODP asal Kabupaten Supiori yang dikirim bersamaan. Daud N. Duwuri mengungkapkan secara keseluruhan pihaknya mengirim 30 sampel swab ke Libangkes Jayapura dan kini sementara dilakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan laboratorium dari sampel itu selesai, hasilnya akan disampaiken ke masyarakat untuk diketahui.

“Pemerintah akan menyampaikan hasil pemeriksan sampel swab ini kalau sudah ada, dan pengiriman ada 30 sampel, karena ada tambahan dari sampel dua ODP Kabupaten Supiori kami kirim bersamaan,” ujarnya

Menurut Daud Duwiri, ODP di Kabupaten Biak Numfor diisolasi di dua tempat, ada yang ditempatkan di ruang isolasi RSUD Biak dan di salah satu gedung di Badan Diklat Ibdi. Isolasi itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan diharapkan semua pihak ikut mendukungnya.

“Upaya-upaya untuk mempersempit penyebaran Virus Corona terus dilakukan, salah satunya dengan menyisir orang-orang yang telah bersentuhan ODP dan atau dari daerah terpapar sebelumnya. Tinggal bagaimana masyarakat mendukung upaya ini, minimal dengan tinggal di rumah dan mengikuti himbauan ataupun anjuran pemerintah, serta ikut menjaga diri dan keluarganya,” imbuhnya.(SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *