SABUROmedia, Ambon – Sekretaris Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Maluku Masyhuri Maswatu meminta kepada Kapolda Maluku dan Pangdam XVI Pattimura untuk tidak memberikan ruang kepada siapa pun yang ingin mengganggu stabilitas keamanan di Maluku.

Pernyataan Masyhuri Maswatu ini menanggapi beredarnya video di media sosial terkait pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) untuk memperingati HUT RMS di Desa Aboru, Maluku Tengah, Sabtu (25/4/2020).

“Beredar video ataupun foto di media sosial dalam perayaan HUT RMS di Desa Aboru harus ditindak tegas karena ini meresahkan masyarakat. Oleh karena itu kami meminta kepada Kapolda Maluku dan Pangdam XVI PATTIMURA untuk menindak otak di balik perayaan HUT RMS di Desa Aboru” tegas Masyhuri.

Seperti yang diketahui, Desa Aboru selama ini dikenal sebagai salah satu basis simpatisan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku yang sangat loyal. Masyhuri menambahkan bahwa jangan ada yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk melakukan tindakan makar kepada negara.

“Jangan ada yang memanfaatkan siatuasi Pandemi Covid-19 untuk melakukan tindakan makar kepada negara,” ujarnya.

Selain video pengibaran bendera di Desa Aboru, beredar juga sekelompok orang membawa bendera RMS mendatangi Mapolda Maluku. Para aktivis RMS tersebut kemudian membentangkan bendera Benang Raja (sebutan untuk bendera RMS).

Mereka kemudian langsung diamankan apparat. Dari informasi yang diperoleh, mereka mengatakan ada donatur yang membayar untuk tindakan mereka.

“Mestinya para aktor intelektual yang membuat aksi-aksi dengan pola yang sama dari tahun ke tahun ini segera ditangkap. Ini jelas tindakan makar. NKRI sudah final, jadi gerakan ini jelas mengganggu keamanan dan meresahkan masyarakat,” ungkap Masyhuri Maswatu. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *