SABUROmedia, Masohi – Memperingati Hari Ulang Tahunnya yang Ke-60, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Masohi mengadakan doa bersama untuk para pendiri dan pahlawan bangsa Indonesia, dan meminta kesembuhan bagi pasien yang kini berjuang melawan penyakit pendemi covid-19.
HUT PMII ini juga diperingati dengan melakukan rangakaian bhakti bersama seperti turun membersihkan beberapa ruas jalan dan tempat-tempat ibadah di kota Masohi, Maluku Tengah (Malteng), Kamis (16/04/2020).
Dalam keterangannya, Ketua Cabang PMII Maluku Tengah, Yuslan Louhatu menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi keputasn pemrintah baik provinsi maupun kabupaten agar selalu menjaga jarak dan tidak mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian.
Karana itu merupakan salah satu bentuk untuk membatasi atau memutskan mata rantai penyebaran virus covid-19 di Kota Masohi, karena mengingat penyebaran wabah virus corona ini terlalu cepat.
Dalam Harla PMMII ke 60, PC PMII Maluku Tengah berserta pengurus cabang, juga akan melakukan pembagian masker gratis kepda masyarakat pada Jumat (17/04/2020).
Aksi cegah covid-19 ini akan dilakasanakan di beberapa titik keramaian seperti depan pasar Binaiya, Bundaran Kota Masohi, dan di depan Gedung KNPI Maluku Tengah (Malteng).
Pembagian masker ini akan di fokuskan untuk masyarakat pedagang kaki lima, tukang ojek, tukang becak, serta supir angkot.
Louhatu mengharapkan agar masyrakat saat ini harus memliki kesadaran yang lebih tinggi dengan cara tetap jaga jarak dan selalu bepergian keluar rumah dengan harus menggunakan masker.
“ Karena meskipun himbauan Pemda kepada masyarakt untuk banyak berdiam diri di rumah dan selalu berpergian mengunakan masker. Hal ini masih saja ditemui banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap himbauan tersebut,” jelasnya.
Louhatu juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten Maluku Tengah dalam upaya melakukan pecegahan penyebaran wabah virus corona, mulai dari sosial distancing, maupun melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat keramaian .
” kalau pemerintah kabupaten Malteng sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan maka tinggal masyarakat mau mematuhi apa tidak karena wabah virus ini merupakan persoalan kita bersama. Pungkasnya. (Riv)