SABUROmedia, Malteng – Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman penyebaran Covid-19 petani di kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Seti  Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tetap komitmen  menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Hal ini dituturkan Mariyono,SP. selaku Pimpinan Balai Penyuluhan Pertanian (  BPP ) di dua kecamatan  tersebut kepada saburomedia.com disela-sela kegiatan rutin penyuluhannya di Desa Kobisonta kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kamis (09/04/2020).

Menurutnya semua aktifitas pertanian  masyarakat di wilayah Seti dan di Kobi tetap berjalan normal seperti biasanya, pernyataan ini didasarkan pada hasil monitoringnya secara langsung baik bersama rekan penyuluh di dua kecamatan maupun laporan yang didapat dari semua gabungan kelompok tani ( Gapoktan) maupun kelompok tani ( Poktan ) yang tersebar di setiap desa.

” Alhamdulillah, Dalam satu bulan terakhir ini petani sudah menggarap sawah mereka masing masing. ada yang dalam proses penyiapan lahan tanam, ada juga yang dalam proses penanaman maupun perawatan awal. Di kecamatan SUT Kobi ada sekitar 3160 Ha sawah yang digarapĀ  dengan potensi panen sekitar 12.640 GKG Ton permusim, sedangkan di kecamatan Seti ada sekitar 2875 Ha sawah yang digarap dengan potensi panen 11500 Ton GKG Permusim.

Dari kedua angka ini  kita optimis jika stok pangan beras untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sendiri serta  pemenuhan terhadap permintaan pasar baik di Malteng, SBT dan wilayah lain di Maluku akan mampu terlayani dengan baik. dengan sendirinya ini tentu akan mampu menjaga perekonomian masyarakat tetap tumbuh serta ketahanan pangan wilayah akan tetap menguat, ” tutur Mariyono.

Sebagaimana diketahui ketika hangatnya pemberitaan Covid -19 yang menjadi perbincangan di berbagai media baik media elektronik, media massa maupun media sosial muncul sedikit kekhawatiran dan ketakutan petani untuk bekerja sperti biasanya.

Puncaknya ketika status Pandemi Covid -19  diberlakukan pemerintah secara nasional dengan himbauan tegas agar masyarakat mengisolasi diri sementara dirumah dan mengurangi berbagai aktivitas luar selama kurun waktu yang ditentukan. Hal ini ternyata benar benar memicu kekhawatiran petani sehingga dengan sendirinya jika dibiarkan akan menjadi salah satu faktor  penghambat produktifitas mereka.

” Untuk itulah selain melakukan penyuluhan rutin terhadap kegiatan pertanian, kami seluruh anggota penyuluh di BPP Kecamatan SUT Seti & SUT Kobi dengan rutin melakukan sosialisasi kepada seluruh petani tentang pencegahan covid-19 baik dalam diri maupun lingkungan.  

Isi dari sosialisasinya pun senada dengan arahan Kementan Syahrul Yasin Limpo yang berpesan kepada seluruh masyarakat petani di indonesia untuk tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat, melaksanakan seruan pemerintah dengan jaga jarak (social distance),  menghindari kerumunan banyak orang, sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, rajin mengkonsumsi produk empon-empon (herbal) seperti wedang uwuh, jahe, kunir asem, beras kencur, dan lain-lain yang secara klinis dapat melawan covid-19.” ucap Mariyono.

Tambahnya sebagai penutup ” dalam masa pendemi ini kita boleh khawatir tapi tak boleh  panik berlebih, tetap waspada terhadap wabah, tetap semangat menggarap sawah. Mari menjadi garda terdepan melawan covid-19 dengan semangat pertanian.( AW )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *