SABUROmedia, Ambon – Upaya damai dan hidup rukun yang dilakukan oleh warga negeri Hualoy dan Tomalehu rupanya tidak mendapat respon yang baik oleh pihak warga Latu.

Sebagai masyarakat muslim yang sadar akan kehidupan bersaudara, sudah sepantasnya konflik yang telah terjadi untuk segera dituntaskan. Niat baik ini diwujudkan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Negeri Hualoy dan Tomalehu untuk melakukan kordinasi dengan Pemerintah daerah kabupaten SBB di Piru untuk segera memediasi 3 negeri untuk berdamai. Kamis, (26/03/2020)

Langkah yang serupa juga dilakukan oleh Badan Pengurus- Hipmpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Hualoy (HIPPMAH) untuk melakukan audiensi dengan kepolisian daerah Maluku, di Ambon pada hari senin, 23 Maret 2020 di Polda Maluku yang dihadiri oleh Kapolda Maluku, Intelkam Polda, Kapolres Pulau Ambon dan P. Pulau Lease, Dir Krimum, Dir Intelkam serta unsur pimpinan lainnya.

Kedatangan perwakilan BP-HIPPMAH di POLDA Maluku dengan membawa 3 harapan besar diantaranya

1. Orang HUaloy dan Tomalehu tidak mau lagi berkonflik,

2. Segera tuntaskan penegakan hukum

3. Kapolda segera memediasi 3 negeri untuk berdamai.

Harapan ini kemudian direspon baik oleh bapak Kapolda Maluku dan beliau berjanji dalam waktu dekat akan segera merealisasikannya.

Namun terhitung paska audiensi dengan Kapolda Maluku, tepat pada hari ini Kamis 26 Maret 2020 kondisi ketiga Negeri kembali memanas. Pasca penarikan Tentara BKO Satgas 136 Tuasakti dari perbatasan Negeri Hualoy- Tomalehu dan Latu pada Hari Selasa 24 Maret yang lalu.

Ketua Umum Hippmah Muslim Azhari Saleh kepada Saburomedia.com menyampaikan bahwa ia mengutuk keras dan menyesali dengan kondisi yang terjadi di tiga Negeri. Sebagai Umat berAgama. Tentunya kita harus menyadari dengan tindakan yang dilakukan. Apalagi kita tengah mempersiapkan diri untuk Menjemput bulan Suci Ramdhan.

Ia pun mengharapkan tidak ada lagi Konflik di tiga Negeri dan Secepatnya Damai. “Saya Menghimbau Kepada Pemuda Pelajar Mahasiswa Hualoy yang berada di perantauan Khususnya di Kota Ambon. Agar tidak mudah terprovokasi dengan kejadian terjadi saat ini, ” himbaunya. (Win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *