SABUROmedia, SBB – Akhirnya dibuka juga setelah kurang lebih tiga hari lamanya jalan lintas Huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diblokir warga dusun Hulung negeri Iha. jalan itu dibuka tepat Sabtu sore (21/03) sekira pukul 18:00 WIT.

Warga yang sebelumnya ngotot untuk menutup akses jalan umum tersebut, luluh setelah diberi pemahaman hukum oleh sejumlah pihak baik pemerintah negeri, petugas Bhabinkamtibmas Polri, Babinsa TNI dan tokoh masyarakat.

Babinsa Wilayah Hukum setempat, Serma Dul Hamid Puttuhena dikonfirmasi via seluler mengakui jalan lintas Huamual wilayah dusun Hulung negeri Iha telah dibuka. Beton setinggi lutut orang dewasa tersebut telah dibongkar.

“Kita sama-sama membongkar blokiran itu. Ikut serta menyaksikan pembongkaran beton tadi sore ada utusan pemerintah negeri Iha, Saniri, tokoh masyarakat, pemuda dan tentu Bhabinkamtibmas,” akui dia.

“Masyarakat dusun Hulung juga ikut serta membantu membongkar beton di tengah jalan itu,” tambah Serma Puttuhena.

Dirinya berterimaksih kepada semua pihak telah membantu mengadvokasi serta mengawal upaya pihaknya membuka jalan yang diblokir tersebut.

Putuhena berharap, kedepannya nanti, warga tidak mengulangi tindakan yang merugikan banyak orang. Apalagi, tindakan yang berlawanan dengan hukum.

Senada dengan Babinsa Serma Putuhena, Bhabinkamtibmas negeri Iha, Brigpol M Lattupono membuka keterangannya dengan menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi aktif dalam upaya dimaksud.

Ia menegaskan, masyarakat harus lebih rasional dalam setiap tindakan. Sehingga apa yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan. Paling utama tidak sampai merugikan banyak pihak.

“Aksi blokir jalan ini luar biasa efek negatifnya. Efeknya negatif bisa saja terjadi pada subtansi perjuangan yang tengah dilakukan. Efek lain ialah stigma buruk terhadap negeri Iha maupun negeri Kulur,” papar Lattupono.

Lattupono mengakui, hari pertama ketika warga memblokir jalan tersebut dirinya dengan Babinsa sudah berupaya untuk menghentikan aksi tersebut.

“Jalan lintas awalnya diblokir tapi sempat dibuka pada Kamis sore Hari. Namun warga kembali menutup akses tersebut karena pesimisme yang berlebihan. Penutupan yang kedua itu pada Jumaat Pagi dini hari (Kamis malam. dibaca),” akui Latupono.

Setelah melewati banyak kordinasi, akhirnya jalan tersebut kembali dibuka pada Sabtu sore sekira pukul 18:00 WIT,” akui dia.

Sebagaimana harapan Serma Puttuhena, Brigpol Lattupono pun demikian. Keduanya berharap, masyarakat Iha dan Kulur yang tinggal menetap di dusun Hulung untuk tetap konsisten mengikuti aturan yang telah ditetapakan. Dan tidak melakukan aksi yang berpotensi melanggar hukum.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Warga Dusun Hulung Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Barat, Kamis (19/3) lalu memblokir jalan utama lintas Seram kecamatan Huamual.

Pemblokiran jalan itu dilakukan masyarakat dengan cara membuat beton semen setinggi 40 cm, sehingga berimbas pada lumpuhnya akses transportasi menuju ke Kota Piru dan sekitarnya.

Pantauan media ini, pemblokiran jalan yang dilakukan warga Hulung ini sekitar pukul 09.30 WIT Kamis lalu.

Hal ini dilakukan atas tindakan protes warga karena tidak terima atas tindakan penahanan terhadap Mukadam Siauta (60) salah satu warganya yang terjaring razia oleh anggota gabungan TNI/Polri Pos PAM Bambu Kuning di wilayah Gunung Tembaga karena tertangkap membawa material batu sinabar.

Kejadian pemblokiran jalan yang dilakukan warga Hulung ini, merupakan aksi protes akibat penahanan terhadap Siauta karena tertangkap membawa material batu sinabar saat aparat gabungan TNI/Polri melakukan razia di kawasan gunung Batu Tembaga. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *